Terkesan Lamban, Kuasa Hukum Dewi Supriani Minta Polres Jembrana Segara Selesaikan Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Kliennya

0
384
Donatus Openg didampingi rekannya Made Sugiarta, juru bicara salah satu kuasa hukum Dewi Supriani, pelapor kasus dugaan pencemaran nama baik, saat menunjukan SP2HP, dari penyidik Polres Jembrana, Senin 14 Oktober 2024. Sumber foto : Cak/IJN

JEMBRANA, (IJN) – Kasus dugaan pencemaran nama baik yang dialami Dewi Supriani, pemilik SPBU di Jalan Denpasar-Gilimanuk, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, terus bergulir. Namun demikian, penyelesaian kasus oleh pihak kepolisian dalam hal ini Polres Jembrana dinilai lamban oleh kuasa hukum pelapor.

“Kami dari pihak pelapor dan kuasa hukumnya mendesak supaya proses (hukum) agar segera diselesaikan. Jangan sampai kasus ini diulur ulur, dan karena kehabisan waktu dianggap selesai. Kita minta mohon segera diselesaikan,” kata Donatus Openg, juru bicara salah satu kuasa hukum pelapor, kepada IJN News, Senin 14 Oktober 2024.

Menurutnya, kasus dugaan pencemaran nama baik oleh oknum wartawan berinisial Putu S yang dialami kliennya sudah berlarut-larut hingga lebih dari 5 bulan sejak pelaporan pada 10 Mei 2024 lalu. Meski saat ini, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) dari penyidik Polres Jembrana, namun status terlapor belum dinyatakan tersangka.

“Ternyata dari hasil perkembangan kasus sampai saat ini belum begitu signifikan. Tanggal 22 Agustus lalu, sudah ditingkatkan kasus. Kasusnya saja yang ditingkatkan, dari penyelidikan menjadi penyidikan. Tetapi sampai saat ini yang terlapor ini statusnya masih sama, belum dinaikan menjadi tersangka,” ucap Don Openg, didampingi Made Sugiarta rekannya.

Berdasarkan SP2HP yang diterima kliennya, kata Don Openg, penyidik memohon waktu kembali untuk meminta keterangan sejumlah narasumber, diantaranya, ahli dari Dewan Pers, ahli dari bahasa dan Kominfo. “Kami harap bisa segera dilimpahkan ke kejaksaan, setelah keterangan tambahan ini, sehingga kasus ini bisa diselesaikan,” pungkasnya.

Sementara, Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan, proses penanganan kasus ini masih berjalan dan tengah dalam proses penyidikan. Dalam tahap ini, pihaknya akan kembali lagi meminta keterangan para ahli, diantaranya Dewan Pers, ahli bahasa dan Kominfo. Meski sebelumnya ketiga ahli ini telah memberikan keterangan pada tahap penyelidikan.

“Memang pada waktu itu sudah ada pemeriksaan diawal, pada tahap penyelidikan, saat ini sudah masuk ke penyidikan. Kita aka ulangi lagi, karena untuk pemberkasan kita menggunakan projustitia, dimana kembali memanggil saksi saksi itu selanjutnya,” jelas Kapolres saat tatap muka dengan awak media, Selasa 15 Oktober 2024.

Diberitakan sebelumnya, Dewi Supriani, pemilik SPBU di Jalan Denpasar-Gilimanuk, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, melaporkan oknum wartawan berinisial Putu S dari salah satu media online ke Polres Jembrana, Jumat (10/5/2024). Putu S dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik.

Dewi didampingi 6 kuasa hukumnya melaporkan Putu S dan Wayan D atas berita yang dibuat di media CMN pada tanggal 11 April 2024. Dewi merasa dirugikan atas pemberitaan tersebut.

Donatus Openg, juru bicara kuasa hukum Dewi, menjelaskan bahwa pihaknya telah melayangkan somasi sebanyak dua kali kepada Putu S, namun tidak diindahkan. Putu S juga menolak untuk meminta maaf dan melakukan klarifikasi di medianya sendiri. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here