Rutan Negara Perluas Pembinaan Rohani, Libatkan Enam Agama

0
289
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Negara, Bali, resmi memperbarui perjanjian kerja sama (PKS) dengan Kementerian Agama Kabupaten Jembrana yang ditandai penandatanganan PKS, Rabu 18 September 2024. Sumber foto : Istimewa/IJN.

JEMBRANA, (IJN) – Dalam upaya meningkatkan kualitas pembinaan terhadap warga binaan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Negara, Bali, resmi memperbarui perjanjian kerja sama (PKS) dengan Kementerian Agama Kabupaten Jembrana. Penandatanganan PKS yang berlangsung pada Rabu 18 September 2024, ini menandai babak baru dalam program pembinaan rohani di lembaga pemasyarakatan tersebut.

Jika sebelumnya pembinaan hanya difokuskan pada dua agama mayoritas, kini Rutan Negara berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih inklusif dengan melibatkan enam agama, yakni Islam, Hindu, Buddha, Katolik, Kong Hu Cu, dan Kristen. Kepala Rutan Negara, Lilik Subagiyono, mengungkapkan harapannya agar program ini dapat mendorong perubahan positif pada diri warga binaan sehingga mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik.

“Dengan diperluasnya cakupan agama dalam pembinaan rohani ini, kami berharap warga binaan dapat menemukan kedamaian batin dan penguatan spiritual yang lebih mendalam,” ujar Lilik.
Senada dengan Lilik, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana, I Gede Sumarawan, juga menyambut baik kerja sama ini. Pihaknya berkomitmen untuk menyediakan materi-materi pembinaan yang berkualitas dan sesuai dengan ajaran masing-masing agama.

“Kami siap mendukung penuh program pembinaan rohani di Rutan Negara. Harapan kami, melalui kerja sama ini, para warga binaan dapat meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab,” tegas Sumarawan.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Y. Pasaribu, mengapresiasi langkah inovatif yang dilakukan oleh Rutan Negara. Menurutnya, perluasan cakupan pembinaan rohani ini merupakan implementasi nyata dari konsep pemasyarakatan maju yang mengedepankan sinergitas antar lembaga.

“Pembinaan rohani merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pemasyarakatan. Dengan memberikan perhatian yang serius pada aspek spiritual, kita berharap para warga binaan dapat melakukan reintegrasi sosial dengan lebih baik,” pungkas Pramella. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here