
JEMBRANA, (IJN) – Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, muncul kepulan asap sejak Rabu sore (11/9). Damkar Jembrana yang menerima laporan langsung melakukan penyemprotan air ke atas tumpukan sampah untuk antisipasi kebakaran.
Hingga Kamis pagi 12 September 2024 dua unit armada damkar terus berusaha dan memantau kondisi asap di lokasi. Selain petugas damkar, saru unit alat berat juga terus menggali tumpukan sampah mencari sumber kepulan asap, untuk mempermudah damkar menyemprotkan air.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jembrana, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa, menjelaskan kebakaran ini dipicu oleh gas metan yang terbentuk dari pembusukan sampah organik dan plastik. “Gas metan yang terperangkap di dalam tumpukan sampah sangat mudah terbakar, terutama saat cuaca panas dan kering,” ujar Ary Candra, Kamis 12 September 2024.
Untuk itu, pihaknya meminta bantuan petugas damkar bersama armadanya untuk siaga di TPA Peh untuk mengantisipasi, mengingat di tengah musim kemarau ini, sampah yang kering berpotensi terbakar. ”Kami ingin tidak terjadi apa apa, makanya segera mohon dibantu damkar. Intinya antisipasi hal hal yang tidak kita inginkan,” ungkapnya.
Selain itu, upaya pengelolaan sampah dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF) terus dilakukan untuk mengatasi masalah sampah eksisting di TPA tersebut. “Pemerintah Kabupaten Jembrana saat ini sedang berupaya melakukan pengelolaan sampah yang lebih baik untuk mengurangi risiko kebakaran dan dampak lingkungan lainnya,” pungkasnya. CAK/IJN