Keluhkan Kotor – Marak Aktifitas Kontruksi, Pedagang Tunda Pindah ke PUN Baru

0
389
Sejumlah pedagang mengecek kondisi Pasar Umum Negara (PUN), sebelum memindahkan barang dagangannya, Jumat 6 September 2024. Sumber foto: istimewa/IJN.

JEMBRANA, (IJN) – Keluhan sejumlah pedagang mewarnai rencana pemindahan pedagang Pasar Umum Negara (PUN) ke lokasi baru. Meski sebagian pedagang sudah mengantongi kunci kios, nyatanya mereka enggan beranjak dari tempat lama. Alasannya? Kondisi pasar yang jauh dari kata siap, seperti kotor hingga masih marak aktifitas kontruksi.

“Kios masih kotor, penuh material bangunan, bahkan nomor kios saja belum semua terpasang. Bagaimana mau berjualan kalau begini?” keluh Ni Putu Sukani (70), pedagang peralatan upacara adat Bali, dengan nada kesal.

Senada dengan Sukani, I Dewa Made Sangri (86), pedagang kain, juga merasa dirugikan. “Sudah setahun lebih saya tidak berjualan. Sekarang disuruh pindah, tapi kondisi pasar seperti ini? Siapa yang mau belanja?” tanyanya.

Kekecewaan pedagang semakin menjadi-jadi ketika melihat aktivitas konstruksi yang masih marak di sekitar pasar. “Masih ada pekerja lalu lalang, berisik, dan berdebu. Ini jelas mengganggu aktivitas jual beli,” ujar Sangri, ditemui Jumat 6 September 2024.

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata, mengakui bahwa pihaknya memang belum bisa memastikan kapan seluruh pedagang bisa menempati kios baru.

“Jadi pembangunan pasar (Negara) yang semestinya tanggal 1 (September 2024) sudah bisa kita memanfaatkan, sampai hari ini, tanggal 5 melaspas, masih ada pekerjaan pekerjaan yang perlu dilengkapi,” kata Agus Adinata, saat upacara pemelaspasan alit bangunan pasar umum Negara, Kamis 5 September 2024.

Pihaknya berencana melakukan pemindahan barang para pedagang secara bertahap dengan memberikan waktu yang cukup untuk memindahkan barang dagangan mereka setelah memastikan bahwa kios dan lingkungan pasar sudah bersih dan layak.

“Untuk memasukan barang sudah bisa mulai dari tanggal 6, sesuai dengan kondisi lapangan. Nanti sesuai juga arahan dari pemborong, mana lokasi yang sudah bisa di masukin peralatan termasuk barang-barang dagangan,” jelasnya.

Secara umum, kata dia, jumlah kios maupun Los sebanyak 985 unit yang dibangun. Jumlah tersebut, sebanyak 981 pedagang yang sudah memiliki surat ketetapan penempatan. “Jadi ada 4 kelebihan, nanti kita akan gunakan untuk promosi daerah. Dalam perhitungan, dalam catatan kami semua sudah terisi,” ungkapnya.

Dijelaskan, seiring mulainya tahapan pemindahan pedagang masuk ke lokasi pasar baru, pihaknya menjadwalkan soft launching (pembukaan pasar) pada tanggal 10 September 2024 mendatang. Meski kondisi Pasar Umum Negara, saat ini masih berlangsung aktifitas pengerjaan. “Jadi dari pertimbangan dari perusahan pemborong (APG) sendiri, memang tanggal 10, dinyatakan siap untuk dibuka,” pungkasnya. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here