
JEMBRANA, (IJN) – Informasi mengenai potensi gempa bumi di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut yang dikeluarkan BMKG membuat Pemerintah Kabupaten Jembrana meningkatkan kewaspadaan. Meski BMKG menegaskan bahwa belum ada kepastian waktu terjadinya gempa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana tak ingin lengah.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipasi. Salah satunya adalah dengan mengaktifkan Posko Siaga Darurat Bencana yang juga berfungsi sebagai pusat informasi.
Selain itu, BPBD beserta stakeholder terkait melaksanakan rapat koordinasi pembahasan dan pengaturan frekuensi radio komunikasi bersama kecamatan se-kabupaten Jembrana dan 23 desa/kelurahan potensi terdampak gempa bumi dan tsunami Zona Megatrhust dalam rangka percepatan informasi kepada masyarakat yang berlokasi di Pos Siaga Darurat Bencana Kantor BPBD Jembrana.
“Kami bersama seluruh stakeholder terkait telah menggelar rapat koordinasi untuk membahas strategi komunikasi dan memastikan kelancaran informasi kepada masyarakat,” ujar Agus.
Agus juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Namun, ia mengingatkan pentingnya mengetahui langkah-langkah evakuasi jika terjadi gempa bumi. “Jika merasakan gempa kuat dan berkepanjangan, segera keluar rumah dan menjauhi pantai,” tegasnya.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa potensi gempa bumi di zona megathrust memang telah lama menjadi perhatian para ahli. Namun, hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara akurat kapan dan di mana gempa akan terjadi.
“Yang pasti, kita harus selalu siap menghadapi segala kemungkinan. Dengan mempersiapkan diri sejak dini, kita dapat meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan oleh bencana gempa bumi,” pungkas Agus. CAK/IJN