Banyak Ditinggal Pedagang, Begini Kondisi Pasar Relokasi

0
67
Kondisi pasar relokasi di belakang kantor Bupati Jembrana, Jumat 12 Juli 2024. Sumber foto : istimewa /IJN.

JEMBRANA, (IJN) – Kondisi kios atau los pasar relokasi yang berada di belakang kantor Bupati Jembrana banyak yang kosong ditinggal para pedagang. Kondisi tersebut membuat pasar terlihat seperti rumah hantu dan sebagian kios atau los rusak serta ditumbuhi pohon liar.

Perginya sejumlah pedagang tersebut disinyalir karena sepi pembeli yang datang di pasar relokasi yang disediakan Pemkab Jembrana. Bahkan banyak pedagang merugi dan terancam bangkrut karena sepinya pembeli.

“Tidak ada ketegasan dari Pemkab. Seharusnya aspirasi pedagang didengar,” keluh salah satu pedagang, Jumat (12/7/2024).

Menurutnya, pindahnya sejumlah pedagang dari tempat relokasi pasar terkesan dibiarkan oleh Pemkab. “Janji-janji saja dikatakan mendatangkan 3000 pembeli. Tapi nyatanya tidak ada bukti,” keluhnya.

Pedagang menilai pembuatan pasar relokasi yang mengambil tempat di areal belakang kantor Bupati Jembrana hanya buang-buang anggaran. “Coba pedagang diberikan pinjaman tanpa bunga atau bunga ringan kan tidak mubasir tempatnya,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan Sukma pemilik Toko Boy di pasar relokasi. Omsetnya jauh menurun dibandingkan saat berjualan di pasar lama. Penghasilannya hanya Rp 300 ribu per hari, bahkan sering tidak ada pembeli sama sekali. Saking sepinya, ia bahkan mengaku sudah tidak betah lagi berjualan di pasar relokasi tersebut.

“Disini sudah tidak kuat sebenarnya. Kadang hanya dapat Rp 300 ribu, bahkan kadang tidak dapat. Kalau disini pembeli khusus datang tidak ada. Kecuali sudah punya langganan. Apalagi disini jauh dari keramaian,” tuturnya.

Pedagang berharap agar relokasi segera selesai agar mereka bisa kembali berjualan di tempat yang ramai.

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata mengakui kondisi di pasar relokasi yang sepi dan banyak pedagang yang pindah, baik ke pasar Ijogading maupun ada yang berjualan di rumah. Sejak pembangunan revitalisasi pasar, terdapat 438 pedagang direlokasi di area parkir kantor Pemkab Jembrana dan sebanyak 161 di Pasar Ijo Gading.

Pembangunan Pasar Umum Negara (PUN) ditargetkan selesai dalam waktu 300 hari kalender dengan anggaran Rp 143,5 miliar. Saat ini progres pembangunan sudah mencapai 90 persen. Pasar baru ini diharapkan menjadi pusat niaga dan ikonik wisata di Jembrana.

Namun, dengan kondisi pasar relokasi yang sepi dan pedagang yang merugi, diharapkan perlu mencari solusi cepat untuk membantu para pedagang. Kejelasan kapan pembangunan Pasar Umum Negara selesai dan strategi untuk menarik pembeli ke pasar relokasi juga perlu dikomunikasikan dengan baik kepada para pedagang. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here