JEMBRANA, (IJN) – Nasib Sekolah Dasar Negeri (SDN) Belimbingsari di Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, terancam tutup. Sekolah ini direncanakan diregrouping karena tidak mendapatkan siswa baru tahun ajaran 2024/2025.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan, regrouping akan dilakukan jika tidak ada siswa baru yang mendaftar di kelas 1 dan 2, ditambah dengan keinginan orang tua untuk memindahkan anak mereka ke SDN 7 Melaya.
“Memang rencana akan kita regrouping tapi masih menunggu kesepakatan masyarakat. Kecuali tahun ini sudah tidak ada siswa lagi, berarti kelas 1 dan 2 kosong ditambah keinginan orang tua memindahkan ke SDN 7 Melaya sudah jalan, segera akan kita proses regrouping,” jelas Anom.
Saat ini, SDN Belimbingsari hanya memiliki 11 siswa. Anom mengatakan bahwa regrouping dilakukan karena faktor psikologis siswa yang terganggu dengan jumlah siswa yang sedikit dan operasional sekolah yang berat.
“Kita rencanakan regrouping karena kasian juga psikologis anak. Karena sedikit siswa, operasional juga berat karena otomatis dana bos yang diterima sedikit,” ungkap Anom.
Namun, Anom juga menyerahkan keputusan akhir kepada orang tua siswa.
Sementara itu, salah satu warga setempat, I Wayan Wardika (40), menyayangkan rencana penutupan sekolah tersebut. Ia mengatakan bahwa anaknya akan mendaftar kelas 1 SD di SDN Belimbingsari tahun ajaran ini.
“Katanya akan ditutup tahun ini, karena tidak dapat murid,” tutur Wardika, ditemui IJN News di lokasi, Selasa 9 Juli 2024.
Wardika berharap SDN Belimbingsari mendapatkan siswa baru. Apalagi saat ini anaknya naik ke tingkat SD. Sehingga, kata dia, jika masih beroperasi, lebih baik anaknya sekolah di sana karena lebih dekat daripada sekolah lain.
“Kalau tidak ditutup dan dapat murid, kan lebih baik anak saya sekolahkan di sini, lebih dekat. Ngapain lagi saya jauh jauh sekolahkan anak,” ungkap Wardika yang juga alumni SDN Belimbingsari. CAK/IJN
