Sambut Tahun Baru Hijriah, Pemuda Ansor Jembrana Siap Hadapi Tantangan Jaman

0
1843
PC GP Ansor Kabupaten Jembrana melalui MDS Rijalul Ansor menggelar Istighosah, Ijazah Kubro dan Mudahajah Haji 2024 di Pondok Pesantren Thariqul Mahfudz Sumbersari Kecamatan Melaya, Sabtu malam, 6 Juli 2024. Sumber foto: ONO/IJN

JEMBRANA, (IJN) – Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jembrana melalui Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor menggelar Istighosah, Ijazah Kubro dan Mudahajah Haji 2024 di Pondok Pesantren Thariqul Mahfudz Sumbersari Kecamatan Melaya, Sabtu malam, 6 Juli 2024. Bahkan pelaksanaannya ini sekaligus menyambut tahun baru Islam 1446 Hijriah atau 1 Muharam.

Selain dihadiri puluhan anggota Ashor dan Banser NU seluruh Jembrana, juga dipenuhi para santriwan santriwati serta diikuti sejumlah pengurus dan anggota Masbro Bali. Khusus untuk Istighosah Ijazah Kubro dipimpin langsung oleh Pengasuh Ponpes Thariqul Mahfudz, Kyai Ahmad Marzuki Hasan dan sekaligus sebagai penasehat GP Anshor Kabupaten Jembrana disertai dengan pengenaan jaket Banser. Selain itu kegiatan yang diiniasi oleh PC GP Anshor tersebut juga dihadiri Kyai Haji Sya’rani Yasin selaku Rais Syuriyah PC NU Kabupaten Jembrana, yang sekaligus memberi siraman rohani kepada yang hadir termasuk para santri.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jembrana, Zainal Abidin didampingi Hendra Sidratul Azis selaku Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Jembrana, mengatakan dalam konteks kepemudaan khusus di Nahdatul Ulama (NU) Jembrana, ingin menjalin semua pemuda Islam agar lebih kuat secara kebangsaan dan akidah. Karena pemuda NU diharapkan menjadi pemuda yang moderat untuk siap menghadapi tantangan jaman.

“Tantangan jaman ini berkenaan dengan keagamaan dan isu-isunya berkaitan dengan kebangsaan. Kalau tidak dibentengi dengan penguatan keagamaan dan kebangsaan ini, nanti bisa diadu domba, difitnah dan sebagainya. Menghadapi itu, kita rutin mengadakan Rijalul Ansor Majelis Dzikir, biar kita bisa tersambung dan ada ilmu yang masuk disitu. Di majelis taklim itu kita isi dengan penguatan kebangsaan. Jadi nanti pemuda-pemuda ini secara keagamaan moderat dan kebangsaan juga moderat. Jadi antara akidah dan kebangsaan saling menguatkan,” ujar Zainal.

Selain itu dia menyampai GP Ansor tidak hanya bergerak pada gerakan keagamaan saja, tetapi semua lini termasuk juga menggandeng pendidikan sehingga ada upaya kerjasama.

“Hari ini kita di lembaga non formal, tetapi sebelumnya bekerjasama lembaga pendidikan formal. Berikutnya juga akan masuk ke lembaga-lembaga kemasyarakatan, ” ujarnya lagi.

Selain itu, Zainal juga menyinggung sosok ideal sebagai seorang pemimpin kepala daerah.

“Kita tidak bisa mencari sosok yang ideal, karena memang manusiawi pasti ada kekurangan dan kelebihan. Tetapi kita tetap berupaya berikhtiar, untuk melihat siapa yang ada dan nantinya dipilih. Walaupun nanti tidak terpilih, ya tidak apa-apa, karena tugas kita hanya berikhtiar. Siapapun yang jadi, itu adalah kehendak Allah yang maha kuasa. Kita hanya tetap berupaya mencari yang terbaik,” terangnya.

Tetapi kata Zainal, dalam hal ini yang
terpenting adalah berkontribusi kepada pembangunan. Kritik itu baik , tetapi ikut serta dalam pembangunan itu lebih baik. ONO/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here