JEMBRANA, (IJN) – Viral di media sosial, Baleganjur Sanggar Seni Arsa Wijaya, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Jembrana, memukau ribuan penonton di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 dengan penampilan “Raja Buduh” yang unik dan menghibur. Bahkan usai pentas sejumlah sekaa dan penari menjerit histeris hingga kesurupan.
Penampilan baleganjur remaja ini dinilai “terbuduh” (tergila) dan terlucu karena penuh inovasi dan energi. Para penari dan penabuh bahkan histeris karena semangatnya setelah pentas.
“Kejadian kesurupan itu di luar kemampuan kami, tapi semua bisa diatasi. Anak-anak sudah menyuguhkan sesuatu yang inovatif dan menghibur,” kata Kabid Kesenian Disparbud Jembrana, I Putu Adi Ariyanto, Minggu 23 Juni 2024.
“Raja Buduh” merupakan interpretasi tema PKB ke-46 “Jana Kerti” yang menekankan keselarasan pikiran dan semangat berkarya. “Buduh dalam hal ini bukan gila, melainkan gila berkarya dan bekerja dengan tulus ikhlas untuk kemajuan daerah dan bangsa,” jelas Kadisparbud Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara.
Penampilan ini menunjukkan semangat “out of the box” dan kreativitas para remaja Jembrana. “Baleganjur yang kita tampilkan bukan hanya copy paste, tapi sesuatu yang lain yang menarik dan menghibur,” ujar Sapta.
Penampilan ini merupakan hasil latihan keras sejak Januari lalu. “Ke depan, kami akan lebih banyak membina sanggar baleganjur remaja,” kata Putu Adi.
Penampilan “Raja Buduh” menjadi bukti bahwa Jembrana kaya akan budaya dan seni yang inovatif dan mampu memikat perhatian publik. CAK/IJN