Ajang Damuh Langit Kite Festival II, Ratusan Layang-layang Warnai Langit Pantai Pengambengan

0
514
Ratusan layang-layang mewarnai langit Pantai Pengambengan, Jembrana dalam "Damuh Langit Kite Festival II", Minggu 23 Juni 2024. Sumber foto :Cak/IJN.

JEMBRANA, (IJN) – Ratusan layang-layang mewarnai langit Pantai Pengambengan, Jembrana dalam “Damuh Langit Kite Festival II”, Minggu 23 Juni 2024. Festival ini diikuti 260 peserta dari Jembrana, Denpasar, dan Tabanan.

Digagas Sekaa Demen Rare Angon Damuh Langit, festival ini melestarikan tradisi bermain layang-layang yang sudah ada dari sejak leluhur, supaya tidak tergerus zaman. 15 kategori dipertandingkan, termasuk celepuk, pecuk, janggan, kreasi, dan be bean.

Ketua Panitia I Gede Yudi Hartawan mengatakan, festival ini merupakan wujud komitmen untuk menjaga dan melestarikan tradisi bermain layang-layang. “Selain itu, festival ini menjadi ajang silaturahmi bagi pecinta layang-layang dari berbagai daerah,” jelasnya.

Namun, kata Yudi, dalam ajang kali ini jumlah peserta jauh menurun 50 persen lebih dari tahun lalu. Sebelumnya jumlah peserta hingga 600 pendaftar, saat ini 260 peserta. Menurunnya jumlah peserta kali ini, diakuinya karena ada jadwal kegiatan yang sama di daerah lain seperti di Badung, Denpasar dan lainnya.

“Jadwal banyak bertabrakan dengan yang di Denpasar. Namun, antusias peserta tahu ini masih sangat semangat di Jembrana. Semoga tradisi ini bisa terus dilestarikan,” ungkpanya.

Antusiasme peserta terlihat jelas. Berbagai bentuk dan warna layang-layang menghiasi langit Pantai Pengambengan, menciptakan pemandangan indah dan meriah. Festival ini didominasi peserta lokal Jembrana, namun diikuti juga dari Denpasar dan Tabanan.

Odek Yoga (24), peserta dari Banyubiru, Negara, mengaku rutin mengikuti festival ini. Bersama timnya, ia membawa 8 layang-layang, termasuk satu model Blolong dan 7 Be Cotek.

“Sudah tiga tahun rutin ikut festival layangan. Terakhir dua minggu lalu, kita borong juara harapan,” tuturnya.

Yoga mengungkapkan kendala dalam lomba kali ini adalah faktor cuaca angin yang terlalu kencang. “Layangan kami mostly plastik. Kalau angin kencang, sulit dikendalikan dan rusak. Kalau layangan kain, angin kenceng lebih bagus,” pungkasnya.

Damuh Langit Kite Festival II diharapkan menjadi agenda rutin tahunan dan ikon wisata Kabupaten Jembrana. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here