Proyek Pengaman Abrasi Pantai Pebuahan Senilai Rp18,3 Miliar Dimulai

0
477
Sosialisasi tahap pertama proyek pengaman pantai digelar oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida dan Dinas PUPRPKP Jembrana, Senin (13/5/2024) di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Negara, Jembrana. Sumber foto : Dok. Infojembrana

JEMBRANA, (IJN) – Pembangunan revetment sepanjang 770 meter sebagai pengaman pantai dari abrasi di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Negara akan dimulai bulan Mei 2024 ini. Proyek pengaman senilai Rp18,3 miliar ini diawali dengan sosialisasi tahap pertama yang digelar oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida dan Dinas PUPRPKP Jembrana, Senin 13 Mei 2024.

Proyek ini merupakan langkah awal yang krusial untuk mengatasi abrasi di Pantai Pebuahan yang telah merusak banyak rumah warga dan usaha kuliner ikan bakar. Diharapkan dengan selesainya proyek ini, mereka dapat kembali hidup dengan tenang dan aman.

Sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh masyarakat, khususnya warga terdampak, untuk menyampaikan informasi terkait proyek dan meminta partisipasi dalam mengawasi jalannya pengerjaan.

Kepala SNVT (Satuan Non Vertikal Tertentu) BWS Bali-Penida, Gede Lanang Sunu Perbawa, mengungkapkan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan mendapatkan saran masukan.

“Kita sosialisasi terkait informasi kegiatan termasuk terkait dengan yang terdampak, jalan akses segala macam gangguan, biar nggak masyarakat nanti bertanya-tanya ada apa ini? Hasilnya, seluruh masyarakat terdampak telah menerima informasi,” kata Gede Lanang.

Beberapa warga terdampak juga memberikan saran terkait keselamatan selama proses pengerjaan proyek, mengingat area tersebut merupakan pemukiman padat penduduk.

Pengerjaan proyek akan dimulai dari arah barat ke timur dan ditargetkan selesai dalam 240 hari kalender. Menurut Gede Lanang, masih ada sekitar 2 kilometer garis pantai yang terdampak abrasi yang belum ditangani.

“Memang masih banyak sisanya yang belum ditangani kami dari bws ada prioritas-prioritas yang setelah kami lakukan pengecekan di lapangan memang kurang lebih yang prioritas itu 2 kilo meter mulai dari timur jalan masuk sampai dengan pemukiman sebelah baratnya, itu coba akan kami usulkan tahun depan sisanya,” ungkapnya.

Dimulainya proyek pengaman pantai ini merupakan angin segar bagi warga Pebuahan. Beberapa warga terdampak yang rumahnya terkena dampak langsung menyatakan tidak keberatan dan memaklumi hal tersebut.

“Total anggarannya Rp18,3 miliar lebih untuk panjang pengaman pantai 770 meter,” jelas Sudiarta.

Diharapkan dengan selesainya proyek ini, abrasi di Pantai Pebuahan dapat teratasi secara permanen dan warga dapat kembali hidup dengan tenang dan aman. Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata Pantai Pebuahan. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here