
JEMBRANA, (IJN) – Loka Pom Buleleng dan tim koordinasi pembinaan dan pengawasan obat dan makanan kabupaten Jembrana, melakukan pemeriksaan jajanan takjil yang dijual di pasar Ramadan Loloan, Kelurahan Loloan Barat dan Loloan Timur, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu (20/3/2024).
Pengawasan makanan takjil yang dijual, petugas membawa sejumlah sampel makanan untuk di teliti di laboratorium. Dari 15 sampel olahan makanan yang diteliti, fokus memeriksa kandungan boraks, rhodamin, formalin dan methanyl yellow.
“Ada 15 sampel yang diuji, yang kita curigai mengandung zat berbahaya. Nah dari 15 sampel itu, ada satu sampel yang kita temukan dari hasil identifikasi awal itu mengandung rhodamin. Jadi pewarna tekstil merah,” kata Kepala Loka POM Buleleng Rai Gunawan, usai uji sampel takjil.
Temuan makanan tersebut, kata dia, ada pada makanan jajanan jenis jajan Putu Mayang. Namun, lanjut Rai Gunawan, untuk memastikan lebih detail lagi, sampel tersebut akan dibawa ke laboratorium BPOM. “Tentu saja ini harus kita uji konfirmasi ke lab kita. Jadi nanti sampel ini kita bawa ke kantor untuk diuji lagi,” ungkapnya.
Dari hasil temuan tersebut, pihaknya juga langsung melakukan pembinaan dan edukasi pada para pedagang yang ada di lokasi tersebut. “Jadi langsung kita tindaklanjuti, jadi nanti kita sarankan ke penjual untuk yang satu item ini, (Jajan Putu Mayang) tidak dijual dulu,” ujarnya.
Loka POm Buleleng dan Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Obat dan Makanan Kabupaten Jembrana, akan terus menerus melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk melindungi konsumen dari makanan mengandung bahan berbahaya.
Sebelum pengawasan makanan takjil untuk buka puasa, Loka POM Buleleng dan tim pengawas juga sempat mendatangi sejumlah toko dan distributor makanan di seputaran Kota Negara.
Pengawasan yang dilakukan Loka Pom Buleleng bersama tim koordinasi pembinaan dan pengawasan obat dan makanan Jembrana melakukan identifikasi pengawasan pangan di toko, karena bulan ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri, penjualan kebutuhan masyarakat meningkat.
Sehingga, perlu diwaspadai dan ada jaminan terhadap produk yang beredar itu aman. Pengawasan di sejumlah toko di Jembrana, pihaknya fokus di pangan atau makanan terkait masa kedaluarsa, memiliki ijin beredar dan juga kemasan-kemasan yang rusak.
“Untuk sarana distribusi toko toko itu, kita baru mulai hari ini untuk di Jembrana. Tadi baru temen temen turun itu (mengecek) hasilnya memenuhi ketentuan semuanya,” pungkasnya. CAK/IJN