
JEMBRANA, (IJN) – Ribuan pengunjung memadati Pantai Rening, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, Selasa 12 maret 2024 untuk melakukan penglukatan sehari setelah Hari Raya Nyepi.
Namun, antusiasme pengunjung tidak dibarengi dengan pengelolaan pantai yang baik. Sampah terlihat berserakan di beberapa titik dan beberapa fasilitas penunjang sudah mulai tidak terpelihara.
Pengelolaan parkir yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) desa Baluk juga terkesan tidak terkoordinir dengan baik. Hanya terlihat 3 orang petugas parkir yang berfokus di pintu masuk tiket tanpa adanya petugas lain yang membantu menata parkiran. Hal ini menyebabkan kemacetan bagi ratusan pengunjung yang ingin masuk maupun keluar pantai.
Salah satu pengunjung, I Gede Tastra (42), mengaku kecewa dengan pengelolaan pantai, terutama penataan parkiran yang terkesan amburadul. “Saya sudah 30 menit tidak bisa keluar, kendaraan diam ditempat tidak bisa masuk ataupun keluar, dan tahun kemarin juga saya mengalami hal yang sama,” ucapnya kecewa.
I Ketut Sudiasa, penjaga tiket masuk pantai, mengaku kewalahan. “Kita hanya ditugaskan bertiga saja, jadi hanya fokus di pintu masuk. Ketua Bumdes harusnya memakai perbantuan seperti dulu kerja sama dengan pecalang,” ujar Sudiasa.
Kejadian ini menunjukkan perlunya pengelolaan Pantai Rening yang lebih baik, terutama dalam hal kebersihan dan penataan parkir. Diharapkan pihak terkait dapat segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan ini agar kenyamanan pengunjung dapat terjaga. CAK/IJN