JEMBRANA, IJN – Hampir seluruh sekolah menggelar peringatan Bulan Bahasa Bali yang diwarnai dengan berbagai lomba. Salah satunya yang digelar di SMAN 1 Pekutatan, Kamis, 22 Februari 2024. Berbagai lomba dengan mengusung tema ‘Jana Kerthi – Dharma Sadhu Nuraga’ tersebut, bukan hanya sekadar merayakan Bulan Bahasa Bali, tetapi sebagai sarana penyaluran bakat siswa siswi SMANTAN.
“Dalam upayanya melestarikan dan mengembangkan bahasa, aksara, dan sastra Bali, maka dari pemerintah Provinsi Bali mengadakan program Bulan Bahasa Bali. Tidak hanya di sekolah-sekolah saja yang memeriahkan, tapi saya lihat banyak instansi-instansi di Bali yang juga ikut berpartisipasi dalam memeriahkan Bulan Bahasa Bali,” ujar Kepala SMAN 1 Pekutatan I Wayan Rai Gelgel.
Lomba-lomba yang digelar diikuti oleh perwakilan kelas X dan kelas XI. Lomba karaoke lagu pop Bali diikuti perwakilan kelas, satu hingga dua siswa. Setiap perwakilan kelas menyanyikan lagu dan khusus untuk perwakilan kelas yang mengeluarkan dua siswa menyanyikan lagu secara duet. Pola lomba karaoke lagu pop Bali, sudah diatur oleh panitia terutama telah menetapkan daftar lagu yang akan dibawakan. Sebelumnya, dilakukan pengundian untuk menetapkan nomor peserta juga lagu yang akan dibawakan peserta lomba. Sedangkan teknis penilaian, juri menilai penguasaan lagu, ketepatan nada dan penampilan dari peserta lomba.
Tak kalah menariknya, juga terjadi pada lomba mekidung. Lomba ini diikuti 26 peserta dengan dua siswa dari perwakilan setiap kelas. Saat lomba, mereka diwajibkan mengenakan busana adat ke pura. Tiga juri yang dihadirkan oleh panitia menilai seluruh peserta yang dilaksanakan selama kurang lebih 90 menit. Setiap peserta sebagai perwakilan kelas diberikan waktu selama 6 menit untuk mekidung. Mereka dinilai terkait ketepatan nada dan guru lagu (intonasi), teknik vocal, penampilan peserta, yang terakhir adalah kesesuaian peneges.
Begitupun dengan lomba Baligrafi yang diikuti 28 orang peserta, diberi waktu selama 90 menit untuk berkarya. Juri pada lomba Baligrafi menilai terkait kesesuaian dengan tema, makna, ketepatan pasang aksara dan kerapian. Tentunya dengan lomba ini bakat serta minat siswa siswi dalam berkesenian bisa tersalurkan, terutama membangun kreatifitas siswa siswi SMANTAN.
“Dengan diadakannya peringatan Bulan Bahasa Bali ini, kita tidak melupakan Bahasa Bali sebagai bahasa ibu. Karena sebagian besar dari zaman sekarang banyak yang melupakan Bahasa Bali. Harapan kami, dengan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di sekolah akan tetap mengajegkan Bahasa Bali,” ujar Ni Wayan Parwati sebagai salah satu juri lomba. (SMANTAN/IJN)