JEMBRANA, (IJN) – SMA Negeri 1 Negara (SMANSA) mengadakan berbagai lomba dalam rangka memeriahkan Bulan Bahasa Bali ke-6 dengan tema “Jana Kerthi”, Kamis 22 Februari 2024. Salah satu lomba yang menarik perhatian adalah lomba video pendek kreatif yang diikuti oleh seluruh kelas X, XI, dan XII.
Berbagai ide kreatif dituangkan oleh para siswa dalam video pendek mereka. Salah satu video yang berhasil meraih juara berjudul “Taksu Ning Jagat” yang merupakan karya dari siswa-siswi kelas XI 6.
“Video ini memiliki makna tentang budaya sakral yang ada di dunia (jagat). Saya ingin video ini menjadi kendaraan bagi generasi muda untuk melestarikan budaya Bali. Meskipun di era digital, budaya Bali harus tetap dilestarikan,” ujar I Putu Agus Satya Saputra, sutradara video “Taksu Ning Jagat”.
Ketua panitia, Ni Kade Octa Wira Lestari, menjelaskan bahwa lomba video pendek ini diadakan untuk mendorong siswa agar kreatif dalam menggunakan teknologi dan budaya.
“Hasilnya sangat luar biasa dan melebihi ekspektasi saya. Bulan bahasa Bali ini juga menjadi tempat menyalurkan bakat siswa dalam bidang sastra maupun budaya,” ungkapnya.
Kriteria penilaian lomba video pendek ini, kata Okta, meliputi penggunaan bahasa Bali, busana adat Bali, kesesuaian dengan tema, dan durasi video yang tidak lebih dari 5 menit.
Selain lomba video pendek, terdapat juga lomba menyanyi pop Bali yang diikuti oleh kelas XII. Para penonton merasa terhibur dan sesekali ikut bernyanyi. Ada pula lomba menyurat lontar dan lomba baligrafi yang diikuti oleh kelas X dan XI.
WAKA Kesiswaan SMA Negari 1 Negara, I Ketut Wiarsa menyambut baik program rutin Bulan Bahasa Bali oleh pemerintah provinsi ini. “Banyak anak muda yang tidak terbiasa berbahasa Bali. Dengan adanya bulan bahasa Bali ini, diharapkan generasi muda bisa lebih aktif mengenal, menggunakan, dan menulis huruf Bali sesuai dengan kaidah yang ada,” harapnya.
Bulan Bahasa Bali ke-6 di SMA Negeri 1 Negara ini menunjukkan bahwa generasi muda masih memiliki semangat untuk melestarikan budaya dan bahasa Bali. Kreativitas mereka dalam menghasilkan karya seni menjadi bukti bahwa budaya Bali dapat berkembang di era digital. CAK/IJN
