JEMBRANA, (IJN) – Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, pasokan beberapa komoditi, terutama buah-buahan dan janur dari Jawa, meningkat drastis di Bali. Kenaikannya mencapai sekitar 60 persen dibandingkan hari-hari normal.
“Di Satuan Pelayanan UPPKB Cekik, menjelang H-5 Galungan dan Kuningan, mencatat ada beberapa jenis komoditi yang mengalami peningkatan, yaitu buah dan janur,” ungkap I Made Ardana, Kordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) UPPKB Cekik, Gilimanuk kepada InfoJembranaNews, Jumat 23 Februari 2024.
Ardana menjelaskan, tren peningkatan ini akan terus berlanjut hingga hari raya pekan depan. “Jumlahnya pun signifikan, sampai saat ini ada peningkatan sampai 60 persen. Artinya, Bali sangat bergantung pada pasokan komoditi tersebut dari Pulau Jawa,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Bali memang sangat membutuhkan komoditi ini, terutama saat hari raya besar. “Hanya di hari raya Galungan ini memang kelihatan ada peningkatan. Di hari biasa pun ada suplai rutin dari daerah tetangga (Jawa),” terangnya.
Pada hari normal, rata-rata 30 unit pikap mengangkut janur dan buah ke Bali. Jumlah ini meningkat menjadi 50 unit, bahkan diprediksi masih akan naik lagi. “Kalau dilihat dari jumlah berat atau tonasenya, diperkirakan mencapai 90 ton hingga 100 ton per hari,” kata Ardana.
Dari 90 ton tersebut, sekitar 20 ton merupakan janur. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan hari normal.
Sementara itu, Afian Indra (40), salah satu supir truk pengangkut buah asal Jawa Tengah, mengungkapkan, pengiriman buah jelang hari raya di Bali meningkat. Biasanya hanya sekali dalam seminggu, kini menjadi dua kali.
“Saya kirim buah apel dari Kota Malang Batu. Biasanya seminggu sekali, sekarang dua kali pengiriman dalam seminggu,” tuturnya.
Peningkatan pasokan buah dan janur ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Bali selama Hari Raya Galungan dan Kuningan. CAK/IJN
