Sudah Membaik, Dua Korban Sambaran Petir yang Dirawat Inap Siap Dipulangkan

0
123
Kondisi salah satu pasien rawat inap di rumah sakit umum (RSU) Negara sudah dalam kondisi membaik dan siap dipulangkan, Senin 29 Januari 2024. Sumber foto : cak/IJN.

JEMBRANA, (IJN) – Dua korban yang dirawat inap akibat mengalami musibah sambaran petir pada Sabtu 27 Januari 2024 lalu sudah dalam kondisi membaik. Kedua korban yakni I Ketut Wiasa (58) dari Lingkungan Bilokpoh, Tegalcangkring dan Ni Komang Ayu Sri Suparmi (37) dari Banjar Anyar Tembles, Penyaringan siap dipulangkan.

Ditemui di RSU Negara, dr. Made Sukarya, Spesialis Bedah menjelaskan, saat ini pasien sudah bisa beraktivitas normal, bisa mobilisasi jalan, serta keluhannya sudah sangat minim sekali, hanya keluhan kesemutan dan rasa nyeri yang tidak terlalu parah. Sehingga kedua pasien tersebut bisa dipulangkan dengan rawat jalan di rumah.

“Kondisi terakhir yang kita rawat dua pasien di ruangan, keluhan sudah tidak ada, kita saint fungsi nadi sudah baik. Kemungkinan besok (Selasa 30/1) sudah bisa pulang rawat di rumah,” katanya, kepada InfoJembranaNews, Senin 29 Januari 2024.

Sebelumnya, kata dia, ada tiga pasien yang masuk IGD dengan trauma karena lightning, kemudian dua pasien dirawat inap di RSU Negara dengan kondisi saat masuk syok, tensi turun dan keluhan lainnya berupa kesemutan pada badan. Namun evaluasi jantung dalam keadaan baik.

Sementara, satu pasien atas nama Ni Nyoman Ratni (60) dari Tegalcangkring dirujuk ke rumah sakit Tabanan, dengan keluhan penyerta cedera kepala sedang, ada luka robek di areal kepala. “Sehingga karena kita tidak memiliki fasilitas yang memadai di sini untuk merawat, kita rujuk untuk evaluasi di rumah sakit yang lebih tinggi. Saat ini masih menunggu perkembangan kondisinya,” pungkasnya.

Disisi lain, keluarga almarhum Ni Wayan Suriati (58) korban meninggal dunia musibah tersambar petir diusulkan mendapat bantuan santunan kematian lewat BTT oleh pihak Kelurahan Tegalcangkring. Mengingat, kedua anak korban saat ini menjadi yatim piatu ditinggal Ni Wayan Suriati. Karena sebelumnya, suami korban meninggal dunia, enam bulan yang lalu.

Untuk itu, pihak pemerintah berencana bakal mengusulkan keluarga tersebut masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). “Belum masuk ke DTKS, karena baru ditinggal suaminya enam bulan lalu. Tapi untuk saat ini kita sudah upayakan juga mencari sumbangan atau bantuan untuk keluarga almarhum,” kata Kepala Lingkungan Bilukpoh, I Nyoman Suadnyana.

Selama ini, yang jadi tulang punggung keluarga adalah korban Ni Wayan Suriati serta anak laki-lakinya. Selama ini keduanya bekerja serabutan. Dengan musibah yang menimpa keluarga tersebut, pihaknya telah berupaya untuk mencari bantuan untuk meringankan beban keluarga dengan mengusulkan bantuan berupa santunan kematian ke BPBD Jembrana yang sumber anggarannya dari BTT nantinya. “Sudah diusulkan di BPBD,” ucapnya.

Untuk diketahui, korban musibah tersambar petir di gubuk tengah sawah bakal menjalani prosesi pengabenan di Setra Desa Adat Tegalcangkring, Selasa 30 Januari 2024. Ni Wayan Suriati dikenal keluarga sebagai perempuan tangguh dan multi talenta. Kepergiannya pun menyisakan duka mendalam terutama bagi dua anaknya yang ditinggalkan.

Terpisah, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan, musibah yang menimpa para pekerja petani ini menjadi pengalaman berharga bagi seluruh masyarakat. Sehingga warga masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap ancaman serta potensi bencana yang mengancam, apalagi saat ini sudah mulai musim hujan yang tergolong ekstrim.

“Mohon dengan hormat kepada seluruh masyarakat, terlebih yang bekerja di lahan terbuka seperti sawah agar istirahat atau berhenti dan segera pulang, jika sudah turun hujan, apalagi ada petir. Ini untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi,” pintanya.

Terkait bantuan santunan, pihaknya telah menginstruksikan jajaran BPBD Jembrana untuk mendata pihak korban untuk diberikan bantuan. “Sudah ada rencana kita, tapi sekarang masih proses,” pungkasnya. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here