JEMBRANA (IJN) – Dua orang warga Kecamatan Mendoyo, I Gusti Kade Arta (59) dan I Gusti Kade Sandia (70), akan menjalani tindakan debridement atau operasi pembersihan luka bakar. Pasalnya, kedua korban yang mengalami peristiwa ledakan kompor mayat mengalami luka bakar yang serius.
I Gusti Kade Arta (59) telah menjalani tindakan debridement atau operasi pembersihan luka bakar pada Jumat, 29 Desember 2023. Ia menderita luka bakar di bagian wajah dan punggung tangan kanan dengan luasan 5,5 persen dari tubuhnya. Sementara itu, rencana tindakan operasi serupa untuk I Gusti Kade Sandia (70) dijadwalkan pada Sabtu, 30 Desember 2023. Luasan luka bakarnya mencakup sekitar 18 persen dari tubuh.
Dr. Gusti Ngurah Putu Adnyana, Kabid Pelayanan Medik dan Kendali Mutu RSU Negara, menyampaikan bahwa kondisi keduanya masih stabil. “Keduanya termasuk derajat sedang (luka bakar), dan untuk sementara kondisi stabil,” ungkapnya saat dikonfirmasi pada Jumat, 29 Desember 2023.
Diharapkan, dengan perawatan intensif ini, kedua pasien dapat segera pulih dan melanjutkan pemulihan dengan rawat jalan di rumah masing-masing. Sebelumnya, pihak rumah sakit memberikan penanganan medis kepada korban ledakan kompor, memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang tepat untuk memulihkan kondisi kesehatan mereka.
Diberitakan sebelumnya, nasib apes yang dialami I Gusti Kade Sandia (70) dan I Gusti Kade Arta, dua warga Kecamatan Mendoyo, Jembrana Bali ini mengalami luka bakar disejumlah tubuh akibat kompor minyak yang mereka gunakan saat prosesi upacara Ngaben meledak, Kamis 28 Desember 2023. Peristiwa kompor meledak ini terjadi sekitar pukul 10.00 wita di Setra (Kuburan) Desa Pakraman Yehsumbul, Banjar Yehsatang, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo. CAK/IJN
