I Ketut Wiratma, Tetap Berada Dijalur Musik

0
142
I Ketut Wiratma,diusianya tak muda lagi, tetapi masih piawai memainkan gitar pada sebuah pementasan beberapa waktu lalu. Sumber foto: istimewa/IJN.  

JEMBRANA, IJN – Meskipun tidak seeksis seperti masa mudanya, tapi bagi I Ketut Wiratma sampai saat ini masih kerap melatih jari jemarinya untuk memainkan senar gitarnya. Lentingan petikan gitarnya selalu terdengar menggugah hati. Kendati aksi panggungnya, tidak seperti muda lagi, tetapi kepiawaiannya bermain gitarnya, masih membekas.  

Diusianya menginjak usia 66 tahun, lelaki yang lebih akrab disapa Bli Geduk ini, tetap semangat dan selalu mengikuti perkembangan musik di Indonesia, terutama di Jembrana. Saat ditemui belum lama ini, dia mengaku anak-anak muda sekarang ini lebih piawai memainkan gitar. “Mereka belajar memainkan gitar didukung dengan fasilitas yang lengkap dan didorong dengan kemajuan teknologi yang makin pesat. Seiring kemajuan, keahlian anak-anak muda sekarang makin cepat pandai bermain gitar. Beda dengan dahulu, kalau mau belajar dengarkan lagu dengan memutar kaser di tape yang dilakukan berulang kali,” ujar Wiratma yang juga seorang Mantan Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jembrana ini. Mengisi waktu senggangnya, sebagai seorang pensiunan pegawai negeri, selalu diisi dengan bermain gitar dan memainkan keyboard.

Sedikit berbicara masa lalu, Bli Geduk teringat memulainya gemar bermain gitar dan alat musik lainnya ketika masih duduk di bangku SMA sekitar tahun 1975. Sudah pasti, alat musik elektroniknya tidak secanggih sekarang. Tetapi kala itu, alat musik yang dia gunakan sudah cukup standar yang biasa digunakan untuk manggung. Jenis musik yang digemarinya, tentu tak terlepas dengan jamannya. Saat itu, dia lebih condong jenis musik rock dan juga terkadang sesekali mengenali irama musik pop. “Saya mulai pertama belajar menggunakan gitar akuistik atau lebih akrab disebut gitar bolong. Itu pun belajar secara otodidak, dengan melihat dan mendengar acara-acara musik di televisi serta beberapa kaset yang saya putar di tape,” ujarnya mengenang masa itu.  

Dia pun mengaku untuk mencari dan mendapatkan gitar bolong ketika itu, tidak semudah seperti sekarang. Mulanya belum bisa membeli, tapi pinjam dulu dari seorang kawan. Wiratma muda kala itu, selalu inten berlatih, terkadang sampai lupa waktu. Meskipun hanya bisa sedikit saja, bangganya luar biasa. Dia tak memungkiri, sejumlah lagu-lagu dari grup terkenal, mempengaruhi proses kreatifnya dalam bermain musik. Sebut saja, lagu-lagu yang digemari seperti Koes Plus, The Mercy, Beatles dan D’Loyd. Meskipun suka pop dan rock, tetapi Bli Geduk ternyata juga menyukai jenis lagu-lagu balada seperti lagu-lagu Iwan Fals. Tentu yang paling diidolakan dalam bermain musik, yakni Eric Clapton, Santana dan Dire Straits.

Langkah dalam bermusik sepertinya mulai ada titik terang. Sebagai anak muda kala itu, sekitar tahun 1985, dia bergabung group band Gita Praja Jembrana milik Pemda Jembrana. Bersama kawan-kawan pemain musik di Jembrana, dia mengaku diminta diposisi sebagai pemain gitar. Seingatnya, sejumlah pemainnya, di antaranya dia sendiri, Agung Ubaya, Komang Rai Astawa serta lainnya.

Seiring proses kreatif  pada kancah musik di Jembrana, dia bak peluru melesat cepat. Makin hari, putra seorang veteran ini makin pandai bermain musik. Tak cukup pada gitar, dia pun juga piawai memainkan keybord atau piano.

Membentuk group musik Kenwa, seingatnya sekitar tahun 1987 bersama kawan-kawannya. Group musik yang lebih condong ke aliran rock ini, sudah tumbuh embrionya bernama Kenwa sejak tahun 1985. Kala itu, Kenwa yang merupakan singkatan Keneh Wake ini, mengawali bermain musik dari kumpulan lingkungan sendiri dulu. Seiring waktu, Kenwa Band, namanya makin melejit dan memiliki penggemar yang cukup banyak, terutama dari kalangan anak-anak muda. “Lagu-lagu lagu hit yang kami bawakan saat itu, seperti Deep Purple dan God Bless,” ujarnya mengenang masa lalu. Formasi pada group yang didirikannya, terkadang berubah-ubah. Saat itu,dia sendiri pada gitar, Ayik pada keyboard, Gung Alen pembetot bas, Sandi di drum. Sedangkan pada vokal, Gus Mang dan beberapa vokalis lainnya. Proses kreatif yang dilaluinya, hingga sekarang masih membekas. Baginya bermain musik, sudah bagian dari hidupnya. Kenwa tetap ada dihati penggemarnya, meskipun para personilnya sudah tidak muda lagi. (ono)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here