JEMBRANA, (IJN) – Ketulusan dan keikhlasan hati mengiringi pelayanan Ida Pedanda Gede Putra Sigaran dan Ida Pedanda Istri Rai Sigaran, kepada umat Hindu selama 17 tahun ini. Meski tantangan dan ujian selalu ada, namun semua itu sebagai penyucian daripada karma selama mengabdikan diri kepada umat.
Hal tersebut disampaikan, Ida Pedanda Istri Rai Sigaran saat piodalan Pediksaan ke 17 tahun di Griya Gede Manistutu Sigaran, Senin 27 November 2023. Menjadi sulinggih (orang disucikan) tidaklah lepas dari ujian dan tantangan hidup. Namun, jika dengan sikap hati yang tulus dan ikhlas, niscaya semua itu bisa dilalui.
“Jadi Ratu anggap semua ujian itu, adalah sebagai penyucian daripada karma karma Ratu, jiwa karaman Ratu Lanang Istri, supaya disucikan,” kata Ida Pedanda Istri.
Selain itu, melayani umat dalam hal kerohanian merupakan suatu kehormatan dan kesempatan bisa mengabdikan diri kepada umat se-dharma, sehingga tidak hanya mendatangkan kebahagiaan, namun juga berkah hikmat, kebijaksanaan dalam berbagai hal. Meskipun sebagai sulinggih juga tidak terlepas dari kesalahan.
“Prinsipnya Ratu, tidak akan ada yang hilang di dunia ini, semuanya akan diperhitungkan segala perbuatan dan tingkah laku, meskipun kita menjadi sulinggih tidak akan luput dari kesalahan,” ucap Ida Pedanda Istri.
Oleh sebab itu, di piodalan Pediksaan ke 17 tahun yang bertepatan dengan Purnama Kaenam atau Sasih Kaenam ini merupakan anugrah yang patut disyukuri. “Jadi kami sangat bersyukur kepada Ida Sanghyang Widi Wasa, karena sudah diberikan kehidupan yang panjang, Rahayu Rahajeng serta selalu damai sejahtera. Dan yang paling Ratu bahagiakan, sudah memiliki anak dan sudah menjadi Ida Sulinggih. Itu kebanggaan Ratu,” tambah Ida Pedanda Istri.
Dalam piodalan Pediksaan ke 17 tahun ini juga disertai dengan sungkeman. Ida Pedanda Istri mengatakan makna sungkem merupakan suatu pemberkahan, Ida Pedanda memberikan berkah kepada seluruh umat dan termasuk keturunan, serta mengampuni semua segala perbuatan dan dosa karmanya.
“Harapan ke depan bisa membalikan semua orang untuk menyucikan diri, meskipun hanya sebatas Eka Jati, karena itu adalah penting, menurut sastra Catur Asrama itu harus dilakukan dalam umat Hindu, apalagi hendak me-dwijati. Jadi Catur Asrama adalah merupakan tujuan umat Hindu,” pungkas beliau.
Hadir juga dalam acara tersebut Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wabup IGN Patriana Krisna serta Camat dan Perbekel setempat. Pementasan tari janger dan topeng menutup acara peringatan Pediksaan ke 17 tahun Ida Pedanda Gede Putra Sigaran dan Ida Pedanda Istri Rai Sigaran, Griya Gede Manistutu Sigaran. Cak/IJN