JEMBRANA, (IJN) – Peringatan Hari Pahlawan 10 November, merupakan momentum untuk membangkitkan semangat juang para pahlawan, khususnya dalam diri prajurit Batalyon Infantri 741/ Garuda Nusantara (Yonif 741/GN).
Hal tersebut disampaikan Wakil Komandan Yonif (Wadanyonif) 741/GN, Kapten Inf Jimat Suryo Utomo, saat memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan ke-78 di Lapangan Mako Yonif 741/GN Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat, 10 November 2023 dengan mengusung tema Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan.
Dihadapan ratusan prajurit Yonif 741/GN, Peringatan Hari Pahlawan ke-78, sebagai renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata. Mengingat Bangsa Indonesia, merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral.
“Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan Bangsa dan Negara,” kata Wadanyonif, Kapten Suryo Utomo saat membaca sambutan Menteri Sosial Republik Indonesia.
Diceritakannya, dengan hanya berbekal bambu runcing, para Pahlawan dalam Pertempuran 10 November menghadapi musuh yang merupakan pemenang perang dunia dengan persenjataan terbaiknya. Namun, lanjutnya, rakyat Indonesia bergandeng tangan dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama serta pengikutnya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seluruh Nusantara, melebur menjadi satu mampu mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Semangat yang berasal dari nilai perjuangan Pahlawan Bangsa di tahun 1945, menjadi semangat generasi saat ini untuk memberantas kebodohan dan perangi kemiskinan yang telah dapat dilihat dan dirasakan denyutnya di seluruh pelosok Negeri. “Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena Pahlawan Bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan,” tegasnya.
Lebih lanjutnya, Kapten Suryo Utomo juga menyatakan, pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan kelompok dan atau diri sendiri.
“Para pahlawan telah mengajarkan kepada kita, bahwa kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi dengan tangan mengepal dan dada menggelora,” ucapnya.
Karena itu, pemerintah menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional, mengenang jasa pahlawan-pahlawan Indonesia dalam sejarah perjuangan. Memilih momen sejarah pertempuran besar 10 November 1945 di Surabaya, saat pejuang Indonesia mempertahankan kota dari tentara Inggris.
“Kita sebagai prajurit (Yonif 741/GN) mari kita bangkitkan semangat perjuangan para pahlawan untuk mengisi kemerdekaan ini, tetap semangat untuk Indonesia maju. Garuda,” tutupnya. Cak/IJN