JEMBRANA, (IJN) – Ikut menyuarakan Pemilu Damai melalui konten kreatif, Polres Jembrana apresiasi tim konten SMA Negeri 1 (SMANSA) Negara yang berhasil meraih juara 1 lomba konten video kreatif dalam rangka HUT Humas Polri ke-72 tahun 2023.
Lomba konten kreatif dengan tema Pemilu Damai ini, dilaksanakan sejak awal Oktober hingga akhir Oktober lalu. Ada tiga konten kreatif yang diumumkan Polres Jembrana pada 29 Oktober lalu menjadi pemenang lomba yakni juara 1,2 dan 3. Film pendek hasil karya SMANSA Negara dengan judul Dibalik Suara Rakyat ini berhasil meraih posisi pertama.
“Saya mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada anak anak SMANSA Negara, sudah berpartisipasi untuk membangun narasi pemilu damai ini,” kata Kapolres Jembrana, AKBP Dewa Gde Juliana, dikonfirmasi InfoJembranaNews, Rabu 1 Oktober 2023.
Menurutnya, peran serta anak muda menyuarakan untuk menciptakan pemilu damai merupakan suatu hal yang positif. Karena, kata dia, kedamaian pemilu adalah harapan dari semua anak muda. Sebab, merekalah yang akan menerima dampak apabila pemilu ini menjadi konflik. Semoga dari hasil karya konten kreatif berupa film pendek ini, bisa menggugah rasa persaudaraan dan kepedulian untuk bersama sama menciptakan pemilu yang benar benar damai.
“Saya juga mengajak agar seluruh masyarakat dan seluruh peserta pemilu dapat menyajikan dan memperlihatkan situasi politik yang damai, penuh kasih sayang dan bermartabat untuk kedamaian,” ungkapnya.
Sementara, koordinator tim konten SMANSA Negara Putu Viona Ayu Candra, menuturkan, pembuatan konten kreatif berupa film pendek ini melibatkan siswa siswi terdiri dari 8 orang pemeran, yakni Sandi berperan sebagai Bagia, Rianggara sebagai Pak Kacir (Tim sukses), Nanda sebagai Bu Ningsih (Ibu Bagia), Ayu Dina sebagai Bu Yuli, Elang, dibantu Nilam, serta Kesa.
“Muncul ide dari temen temen tim. Kita garap seminggu, dari awal sampai jadi filmnya,” kata Viona.
Dibalik Suara Rakyat ini, kata dia, mengangkat cerita seorang siswa kelas 3 SMA bernama Bagia yang rajin membantu orang tuanya dengan membantu ibunya berjualan, untuk ekonomi keluarga. Suatu ketika, pada musim pemilu, Bagai mendapatkan tawaran dari tim sukses untuk membantu mendapatkan suara.
Dikarenakan kondisi keuangan keluarganya yang sulit, ditambah kondisi ibunya sedang sakit. Bagia akhirnya terpaksa menerima tawaran tersebut. Bagia pun dibekali sejumlah uang oleh timses dan mulai menyogok teman-temannya di sekolah.
Namun, beberapa temannya tidak setuju dengan tindakan Bagia yang dinilai melanggar dan bisa memicu konflik dalam pemilu. Selanjutnya melaporkan perbuatan tersebut kepada guru. “Kemudian Bagia menerima teguran oleh guru dan akhirnya Bagia sadar akan perbuatannya,” tutur Viona menceritakan naskah konten tersebut.
Sebagai generasi muda, ia berharap konten yang mereka buat, bisa membawa dampak positif bagi generasi muda terutama para pemilih pemula, untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan dan bersama sama mewujudkan pemilu yang damai.
“Terimakasih untuk apresiasinya terutama kepada Polres Jembrana atas penghargaan hasil karya kami ini, semoga bisa bermanfaat,” pungkasnya. Cak/IJN