Minimalisir Penyimpangan, UPPKB Cekik Gilimanuk Akan Terapkan JTO

0
155
Situasi kondisi jembatan timbang UPPKB Cekik Gilimanuk, Selasa 31 Oktober 2023. Sumber foto : cak/IJN

JEMBRANA, (IJN) – Unit Pelayanan Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cekik Gilimanuk akan menerapkan sistem pencatatan digital dan pengawasan berbasis online, yakni Jembatan Timbang Online (JTO), tujuannya, menghindari adanya sentuhan langsung antara petugas dengan para pengemudi. Melalui sistem ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan-penyimpangan terutama pungutan liar (pungli).

“Kalau itu bisa kita terapkan, kita bisa meminimalisir terjadinya penyimpangan-penyimpangan di lapangan. Karena selama ini, petugas maupun pengemudi masih berinteraksi langsung, bersentuhan langsung dengan kegiatan-kegiatan operasional,” kata Koordinator Satuan Pelayanan (Satpel) UPPKB Cekik Gilimanuk, Made Ardana, ditemui InfoJembranaNews, Selasa 31 Oktober 2023.

Meski sebelumnya sistem JTO ini sudah sempat digunakan, namun alatnya saat ini tidak berfungsi alias rusak. Sehingga sistem pencatatan digital itu tidak bisa digunakan. Pihaknya menunggu pengadaan alat baru yang akan dipasang serentak seluruh Bali. Selain itu, penambahan kamera CCTV akan diperbanyak di setiap titik sudut areal jembatan timbang.

Sistem kerja JTO ini, kata dia, nantinya semua kegiatan terkait dengan operasional, secara otomatis masuk sistem, baik kendaraan masuk maupun keluar Bali. Ketika ditemukan ada pelanggaran, akan ada sanksi E-tilang, denda yang langsung dikirim ke alamat kendaraan yang melanggar sesuai dengan alamat STNK.

“Untuk yang akan dilakukan ini, seiring juga dengan dukungan dari pusat, dalam hal ini kementerian. Memang nantinya akan dilengkapi dengan JTO yang baru dan banyak CCTV juga akan dipasang. Sehingga, diharapkan bisa efektif untuk mencegah hal-hal yang berbau menyimpang,” paparnya.

Ardana yang baru bertugas sejak Juli lalu pasca operasi tangkap tangan (OTT) pungli di jembatan timbang juga menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan penataan internal, meski minimnya petugas jaga. Menurutnya, jumlah SDM (sumber daya manusia) masih jauh dari ideal. Petugas jaga yang terbagi menjadi dua shift dengan tiga regu, pemeriksaan petugas juga bersinggungan langsung, berpotensi terjadinya aksi pungli.

Namun demikian, pihaknya selalu mengingatkan dan menekankan dalam setiap kondisi baik apel maupun rapat internal petugas untuk melakukan tugas sesuai standar operasional prosedur (SOP). “Kadang-kadang anggota kami, sering juga dipancing, begitupun sebaliknya, petugas juga kadang-kadang terpancing. Tapi kami tetap menghimbau kepada temen-temen agar bertugas sesuai dengan SOP yang telah ditentukan. Jika melanggar iya kita sanksi langsung,” tegasnya.

Disinggung terkait kapan pemasangan JTO baru, Ardana mengatakan, masih menunggu giliran jadwal pemasang dari pusat yakni Kementrian Perhubungan (Kemenhub). “Kalau masalah kapan, kami posisi masih menunggu, karena di jadwalkan dari bulan Agustus sampai dengan November, kebetulan saja Bali belum dapat gilirannya,” ucapnya.

Untuk diketahui, UPPKB Cekik Gilimanuk sudah berjalan kembali sejak bulan Juli lalu. Namun, penimbangan dan pengecekan kendaraan yang diberlakukan saat ini masih sama seperti sebelumnya. Meski sudah beroperasi, kendaraan juga masih selalu diarahkan petugas untuk masuk jembatan timbang, karena sebagian pengemudi masih mengira tutup. Sehingga pendataan masih sebatas sampling untuk beberapa bulan terakhir.

Namun, untuk saat ini sudah mulai efektif. Selama 24 jam, dengan rata rata 800 hingga 1000 kendaraan yang masuk Bali. “Cuman melalui kesempatan ini, kami ingin juga peran serta semua pihak termasuk dari para awak media agar membantu mengedukasi masyarakat,” pungkasnya. (Cak/IJN)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here