JEMBRANA, (IJN) – Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah nasib apes yang dialami seorang lansia berumur 61 tahun dari Dusun Tangi, Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Jembrana. Sudah mengalami sakit lumpuh sejak beberapa tahun, kini ia dan istrinya harus rela tidur di dapur, karena rumahnya roboh pada Selasa 24 Oktober 2023 kemarin.
Rumah keluarga Ali Rahman yang selama ini ditempati bersama istrinya Hajiah, sudah tidak layak dihuni, karena konstruksi bangunannya sudah tua dan lapuk serta di beberapa bagian kondisinya juga miring dan keropos. Di beberapa bagian juga kondisinya miring.
“Ya rumahnya roboh kemarin. Karena sebagian roboh, akhirnya di bongkar yang sisi selatan agar bahan-bahan bisa diselamatkan dan dipakai lagi jika diperbaiki,” tutur Hajiah, Rabu 25 Oktober 2023.
Sebelum sakit lumpuh Ali Rahman merupakan tulang punggung keluarga, namun sejak mengalami kelumpuhan dirinya hanya bisa tergeletak di tempat tidur. Disamping itu, jika musim hujan kerap kebanjiran karena posisi rumahnya terlalu rendah, baik dari jalan maupun dataran sekitarnya. Sehingga lantai tanah rumahnya kerap becek, sehingga sulit beraktifitas.
Kondisi itu pun, kata Hajiah, belum pernah tersentuh bantuan dari pemerintah. Meski sebelumnya pernah mendapatkan program bedah rumah, namun itu untuk rumah anaknya. “Pernah dulu dibantu bahan bangunan saja dari donatur/relawan untuk rabat lantai tanah,” ungkapnya.
Karena lama tidak diperbaiki akhirnya rumah yang ditempati pasangan suami istri ini roboh. Meski tidak semua roboh, namun karena takut ambruk, akhirnya dibongkar dan dipilah bahan rumah seperti genteng supaya bisa digunakan kembali.
“Dari desa informasinya rencana ada bantuan rehab yang nantinya hanya berupa bahan material. Tapi untuk biaya bahan lainnya dan ongkos tukang kami tidak punya. Bagaimana kami bisa membangun rumah,” jelasnya.
Saat ini, Ali Rahman yang lama sakit lumpuh juga mengalami syok akibat rumahnya roboh. Istrinya berharap mendapatkan bantuan sehingga bisa membangun rumah dan tinggal di tempat lebih layak.
“Agar kami punya tempat tinggal. Ya siapapun nanti membantu baik dari desa, donatur ataupun relawan kami sampaikan terimakasih sebelumnya,” harapnya.
Sementara, Perbekel Tegal Badeng Timur, H Alinudin, mengatakan, pihaknya sudah memanggil keluarga Ali Rahman dan siap memberikan bantuan, berupa bahan material. Namun untuk pengerjaan diserahkan ke pihak keluarga.
“Kami dari desa akan bantu Rp 10 juta untuk renovasi rumah, namun berupa bahan material. Untuk pengerjaan dan lainnya, pihak keluarga mengaku siap. Jadi kami bantu berupa bahan material,” pungkasnya. Cak/IJN