JEMBRANA, (IJN) – Dua bocah dan seorang lansia yang menjadi korban cuaca ekstrim gelombang tinggi di pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana berhasil diselamatkan. Ketiga korban tersebut langsung ditandu oleh relawan dan dibawa ke tenda tempat pengungsian.
Upaya penyelamatan tersebut merupakan simulasi atau peragaan dari 32 orang para relawan dalam kelompok masyarakat penanggulangan bencana, yang dilatih Yayasan IDEP Selaras Alam, Kabupaten Gianyar bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jembrana.
“Jadi hari ini kita sedang melakukan kegiatan simulasi, terkait bencana gelombang tinggi dan cuaca ekstrem di pantai Pebuahan,” kata Kordinator Program Simulasi Yayasan IDEP Selaras Alam, Kemenuh Gianyar I Putu Suryawan, ditemui InfoJembranaNews di lokasi, Jumat 13 Oktober 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari, sejak Rabu (11/10) hingga Jumat (13/10) ini melatih sebanyak 32 relawan dari tiga RT yakni RT 5, RT 8 dan RT 9 yang posisinya paling dekat dengan pantai di Banjar Pebuahan untuk mereka nanti siap, bisa menghadapi kondisi-kondisi darurat.
Seperti halnya, kata dia, ketika gelombang tinggi datang, lalu ancaman ombak yang cukup kencang ditambah juga dengan hujan yang bisa menyebabkan banjir kembali, mereka bisa mengantisipasi dengan memberikan peringatan dan mobilisasi masyarakat menuju tempat yang lebih aman.
“Itu adalah perwakilan dari 3 RT yang posisinya memang di kawasan sangat rawan, tentunya di posisinya paling dekat dengan pantai, mereka bisa melakukan antisipasi penyelamatan warga yang tinggal di sekitar pantai untuk bisa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Dimana tempat ini sudah ditentukan oleh mereka menjadi tempat titik kumpul aman sementara,” jelasnya.
Disinggung terkait dipilihnya kawasan pantai Pebuahan untuk kegiatan pelatihan simulasi ini, Suryawan mengatakan, bahwa sebenarnya potensi ancaman bencana di Pantai Pebuahan cukup tinggi, karena di Pebuahan sendiri, pantai dengan abrasi yang cukup tinggi dampaknya. Seperti kejadian di bulan Oktober tahun lalu, kejadian banjir bandang yang sebelumnya pernah terjadi, gelombang tinggi yang terjadi berapa bulan lalu.
Menurutnya, dari 32 orang relawan ini akan menjadi komponen penting di ruang lingkup Banjar Pebuahan sendiri. Untuk bisa mengurangi resiko terutama bagi mereka kelompok-kelompok tertentu, seperti lansia, anak-anak supaya bisa mereka selamat.
“Harapannya adalah mereka nanti bisa lebih maksimal dan bisa lebih meningkat kapasitasnya dalam hal melihat kondisi-kondisi atau cuaca ancaman yang mungkin terjadi, paling tidak mereka bisa mengurangi resiko ancaman yang cukup besar terutama bagi keselamatan nyawa,” pungkasnya. Cak/IJN