
JEMBRANA, (IJN) – Buntut gigitan anjing positif rabies yang menyerang dua bocah dan seorang ibu rumah tangga (IRT) di Banjar Pangkung Tanah Kauh, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana beberapa hari lalu, petugas Keswan – Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menggelar vaksinasi emergensi terhadap herwan penular rabies (HPR).
Tiga korban tersebut yakni I Komang Bayu Saputra (4), Muh. Rasya Saputra (5), dan Ni Putu Suastri (52), satu orang bocah Muh. Rasya Saputra mengalami luka parah hampir sekujur tubuh, hingga mendapatkan 10 jahitan pada tangan dan kaki akibat serangan anjing gila tersebut.
“Hampir semua badan kena cakar sampai ke wajah wajahnya. Ada empat titik luka parah tubuh cucu saya. Yang paling parah banyak keluar darah di tangan kanan dan kaki kiri,” tutur Elis (42) nenek korban ditemui InfoJembranaNews di rumahnya, Jumat 15 September 2023.
Elis menuturkan, cucunya saat bermain dengan salah satu temannya di bawah pohon nangka depan rumah, tiba tiba anjing liar tersebut langsung menyerang korban secara membabi buta, sehingga korban mengalami cakaran dan gigitan hampir sekujur tumbuh dan berdarah darah. Kemudian korban langsung dibawa ke Puskesmas Melaya untuk mendapatkan penanganan.
“Cucu saya itu sudah digelut sama anjing. Temannya itu lari minta bantuan sama bibiknya. Luka di tangan dijahit lima dan di kaki dijahit lima,” ungkapnya.
Sementara Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Jembrana I Wayan Widarsa mengatakan, korban yang tergigit anjing positif rabies sudah langsung mendapatkan vaksin Anti rabies (VAR), dan satu korban bocah langsung diberikan SAR (serum anti rabies) karena gigitan mengenai daerah rawan dan beresiko.
“Anjing yang gigit itu, adalah anjing liar. Namun ada warga yang kadang memberikan makan, tapi anjing bukan miliknya. Kemudian ditembak warga karena sudah menggigit tiga korban dalam sehari dan diambil sampel otaknya oleh tim,” kata Kabid Widarsa ditemui saat melakukan vaksinasi di lokasi.
Buntut dari serangan anjing rabies tersebut, kata dia, petugas langsung melakukan vaksinasi rabies yang menyasar HPR di lingkungan tersebut. Vaksinasi emergensi, kata dia, menindaklanjuti hasil sampel otak yang diterima dari Balai Besar Veteriner Denpasar pada Selasa 12 September lalu. “Hari ini kita gelar vaksinasi emergensi, melakukan respon, menyisir anjing-anjing yang ada di sekitar sini untuk kita vaksin,” jelasnya.
Dari hasil vaksinasi di Melaya, total HPR sebanyak 24 ekor, dengan rincian anjing yang divaksin sebanyak 22 ekor dan ditambah 2 ekor kucing. Selain di Desa Melaya, lanjut Widarsa, vaksinasi emergensi juga digelar di Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, pasca gigitan rabies yang dialami salah satu orang warga, seminggu sebelum terjadi gigitan di Desa Melaya.
“Untuk hasil di Desa Pergung, total 63 HPR. Anjing 58 ekor, kucing 5 ekor,” imbuhnya.
Widarsa juga menambahkan, jumlah kasus gigitan positif rabies di Jembrana hingga saat ini sebanyak 60 kasus. Sementara hasil vaksinasi massal HPR yang dilaksanakan di Kabupaten Jembrana mencapai 65,66 persen dari total estimasi populasi HPR yang ada.
“Untuk vaksinasi sampai dengan 12 September kemarin itu komplit vaksinasi kita dari Januari sampai dengan September itu ada 65,66% dari estimasi populasi HPR yang ada dan kami akan terus juga akan bergerak untuk mencapai kaprint 80%,” pungkasnya.