Warga dan Pedagang di Jembrana Keluhkan Harga Beras Melonjak Drastis

0
509
Ket : Situasi salah satu pedagang beras Ni Nyoman Kantun di pasar relokasi parkir Pemkab Jembrana, Selasa 12 September 2023. Sumber foto : istimewa/IJN

JEMBRANA, (IJN) – Sejumlah pedagang dan warga di Jembrana mengeluh, Selasa 12 September 2023. Pasalnya, harga beras dipasaran sejak seminggu terakhir melonjak drastis. Bahkan dalam seminggu bisa dua hingga tiga kali mengalami kenaikan harga.

Dari data yang diperoleh InfoJembranaNews di lapangan, harga beras khususnya di Kabupaten Jembrana, terus meroket. Bahkan, beras dengan kualitas baik mengalami lonjakan harga yang signifikan. Dari 13.500 rupiah per kilogram, melonjak menjadi 14 ribu rupiah per kilogram dan kini mencapai 15 ribu rupiah per kilogram.

Kondisi serupa juga dialami beras dengan kualitas premium, yang mengalami kenaikan hingga empat kali. Dari 12.500 rupiah per kilogram, harganya naik menjadi 13 ribu rupiah per kilogram, kemudian naik 500 rupiah dan hari ini mencapai 14 ribu rupiah per kilogram.

Pedagang beras mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini dimulai di tingkat pabrik. Faktor seperti kekeringan dan kegagalan panen petani diduga menjadi penyebab utama kenaikan harga beras saat ini.

“Harga beras naik secara drastis dalam waktu 10 hari terakhir. Dampaknya dirasakan oleh pembeli yang sebelumnya biasa membeli 10 kilogram beras, sekarang hanya mampu membeli 5 kilogram,” kata Ni Nyoman Kantun Yasa, seorang pedagang beras dan palen di pasar relokasi parkir Pemkab Jembrana, Selasa 12 September 2023.

Hal yang sama juga diungkapkan pedagang beras lain, Syafi’i menuturkan, harga beras melambung tinggi sangat mempengaruhi minat pembeli untuk berbelanja. Bahkan kunjungan pembeli mengalami penurunan hingga 50 persen dari kondisi normal sebelumnya.

“Harga beras melambung naik dalam kurang waktu seminggu lebih. Penurunan hasil panen beras di Bali dan Jawa menjadi penyebab utama. Pembeli sangat terpengaruh, berkurang hingga 50 persen,” tuturnya.

Disisi lain, dampak kenaikan beras juga sangat dirasa warga pembeli. Beberapa pembeli juga mengurangi pembelian jumlah beras, seperti salah satu pembeli beras, Ni Luh Ngariani mengaku mengurangi pembelian beras, yang biasanya membeli 10 kilogram, menjadi 5 kilogram. “Saya sudah berlangganan di sini (pasar Negara) biasanya beli 10kg, sekarang tidak bisa segitu. Uangnya kan untuk belanja lain juga, jadi berasnya yang dikurangi beli,” akunya.

Ia juga mengaku kesulitan dengan kenaikan harga beras yang terus menerus dalam seminggu terakhir. Meski hanya naik 500 rupiah, namun, kata dia, karena naiknya beberapa kali, sangat dirasa berat, apalagi pendapatan masih tergolong rendah.

“Harga beras terlalu mahal, membuat kami kesulitan. Kami berharap agar harganya tetap terjangkau bagi masyarakat kecil, mengingat pendapatan kami yang terbatas,” pungkasnya.

Warga dan pedagang beras berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan kenaikan harga beras ini dan meredakan beban yang dialami oleh masyarakat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here