InfoJembranaNews – Aksi pencatutan nama dan foto tokoh masyarakat bahkan pejabat publik yang diduga dimanfaatkan untuk aksi penipuan dengan modus meminta bantuan masih marak terjadi. Terbaru, bahkan nama dan foto keluarga Kapolres Jembrana AKBP Dewa Gde Juliana pun tidak terhindar dari aksi pencatutan nama oleh oknum tak bertanggung jawab tersebut.
“Saya baru tahu kemarin malam (Minggu 3/9) dari teman saya di Medan,” tutur Kapolres Jembrana AKBP Dewa Gde Juliana, usai merilis pengungkapan curat pelaku pembobolan ATM di aula Moka Polres Jembrana, Senin 4 Agustus 2023.
Ia menuturkan, nama dan gambar foto bersama istri dan kedua anaknya di kloning oleh oknum yang tidak bertanggungjawab yang dipasang pada profile foto WA dengan nomor kontak 082329384487. “Ini bukan nomor kontak (WA) saya,” tegasnya.

Ia juga menegaskan, masyarakat harus lebih waspada ketika ada nomor telepon baru yang menghubungi. Modus penipuan yang dilakukan dengan mencatut nama hingga foto profil sudah seringkali terjadi. Minimal, masyarakat yang dihubungi harus mengkonfirmasi kebenaran ke pemilik nama asli.
“Kita antisipasi, kalau ada yang mengatasnamakan orang lain, mungkin pejabat, pejabat apapun itu, kita harus betul betul mengkonfirmasi terlebih dahulu. Apalagi ada permintaan mengarah ke sesuatu, itu harus dipertanyakan,” tegasnya.
Oknum tersebut, kata dia, mencoba berkomunikasi dengan orang yang dikenal oleh nama dan foto profilnya, kemudian hendak melakukan penipuan. Karena itu, siapa saja yang dihubungi oleh nomor tak dikenal atau nomor baru yang mengatasnamakan orang lain, terlebih pejabat, agar melakukan kroscek dengan baik.
“Banyak orang terutama pejabat pemerintah bahkan TNI dan Polri juga mengalami hal serupa. Minimal masyarakat bisa mengkonfirmasi kebenarannya ke orang yang bersangkutan, karena modusnya hampir sama,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, beruntung oknum yang mencatut nama dan fotonya tidak sampai ada korban yang kena tipu. Karena yang dihubungi oleh oknum tersebut sudah melakukan konfirmasi. Kapolres Juliana juga mengimbau masyarakat harus hati-hati dan waspada. Karena mereka tidak mengenal status untuk menentukan sasaran korbannya.
Disinggung terkait oknum tersebut bisa mendapatkan foto, Ia mengatakan kemungkinan diambil dari akun akun medsos, Facebook maupun akun medsos lainnya. Sehingga memudahkan oknum tersebut untuk mencari sasaran korban untuk dijadikan targetnya.
“Sehingga itu kemudian dimanfaatkan oleh yang bersangkutan untuk meyakinkan orang lain siapapun itu. Kami mohon sekali lagi, masyarakat harus lebih waspada dan berhati hati. Pastikan dan konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan terkait kebenarannya,” pungkasnya.