InfoJembranaNews – Pasca pembongkaran Pasar Utama, para pedagang Pasar Umum Negara (PUN) di Negara telah memulai langkah awal dengan berjualan di lokasi pasar relokasi. Bukan hanya bumbu, ikan, dan rempah saja, tetapi juga berbagai jajanan dan kuliner telah dihidangkan di Pasar Ijogading dan area parkir yang kini berfungsi sebagai pasar relokasi, yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana.
Tak sedikit di antara pedagang yang masih tengah merapikan kiosnya, sembari menanti lonjakan pengunjung yang lebih ramai. Dalam situasi yang belum sepenuhnya stabil, beberapa pedagang ikan dan bumbu, serta jenis dagangan lainnya, sedang berusaha keras menarik perhatian pembeli.
Salah satunya adalah Bu Ratna, seorang pedagang kelapa dan sayuran, yang mengungkapkan strateginya, jika pagi hari, ia memulai berjualan di emperan Pasar Ijogading, lalu dari siang hingga sore, jualannya dilanjutkan lagi di lantai dua.
“Emperan Pasar Ijogading menjadi pilihan utama karena aksesnya yang mudah dijangkau oleh masyarakat,” ungkapnya.
Tak hanya Bu Ratna, Bu Endang, seorang pedagang ikan, juga menjalankan strategi serupa. Ia mengaku dari pukul 06.00 hingga 09.00, berjualan di area parkir Pasar Ijogading, berteduh di bawah payung. “Kemudian, mulai pukul 09.00 hingga sore hari, saya pindah ke pasar relokasi di area parkir Pemkab Jembrana,” tuturnya.
Namun, kata dia, tantangan tetap ada. Ia mengaku berjualan di emperan Pasar Ijogading, pendapatan bisa mencapai Rp 500 ribu lebih. Namun, di pasar relokasi, pengunjung masih jarang. “Meskipun begitu, kami bersyukur karena masih ada beberapa pelanggan,” papar Bu Endang.
Dalam upaya mengatasi sepi, para pedagang tak kalah kreatif. Mereka membawa sound sistem kecil yang digunakan secara bergantian untuk karaoke. “Kami berusaha menyuguhkan hiburan demi mengatasi suasana sepi di sini,” ujar salah satu pedagang.
Namun disisi lain, kondisi tahapan revitalisasi di Pasar Umum Negara, dengan separuh bagian sudah berhasil dibongkar menggunakan alat berat. Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, menyatakan komitmennya berupaya membantu solusi untuk menghidupkan kembali keramaian pasar relokasi ini.
“Kami akan melibatkan ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk mendukung para pedagang. Baik melalui pembelian langsung maupun donasi, kami berharap voucher belanja bisa diberikan kepada warga sekitar yang membutuhkan, agar mereka tetap dapat berbelanja di pasar,” tegasnya.
Dengan langkah ini, diharapkan pasar relokasi dapat menjadi pusat perbelanjaan yang ramai dan bersemangat, menghidupkan kembali semangat perekonomian lokal.