
InfoJembranaNews – Sebagai bentuk Mitigasi Bencana BPBD Kabupaten Jembrana melaksanakan kegiatan pendataan daerah yang berpotensi Kekeringan dampak dari Iklim El Nino di wilayah Kabupaten Jembrana.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra menyampaikan, kegiatan ini sudah di mulai sejak tanggal 23 dan 24 Agustus 2023, dilaksanakan di empat kecamatan, yakni Kecamatan Melaya, Negara, Jembrana dan Kecamatan Mendoyo.
“Pendataan dilaksankan dari tanggal 23 sampai 25 Agustus 2023 di 5 kecamatan,” kata Agus Artana saat dikonfirmasi, Jumat 25 Agustus 2023.
Agus menjelaskan, dari data yang sudah berhasil dikumpulkan pihak BPBD Jembrana, daerah yang berpotensi kekeringan dampak El Nino di Kabupaten Jembrana di Kecamatan Melaya dan Kecamatan Negara, masing-masing kecamatan terdapat 2 desa yang berpotensi mengalami kekeringan.
Kecamatan Melaya terdata pada Desa Tukadaya dengan 7 banjar yang berpotensi terdampak, dan Desa Manistutu dengan 5 banjar yang berpotensi terdampak. Sedangkan Kecamatan Negara terdata pada Desa Berambang, dengan 6 Banjar yang berpotensi berdampak, dan Kelurahan Baler Baleagung dengan 2 Lingkungan yang berpotensi berdampak.
Luas Desa Tukadaya 1.369,445 Ha, Desa Manistutu 19,08 Km, Desa Berambang 39,5 Km, dan Kelurahan Baler Baleagung 1.327 Ha. Banjar dan lingkungan di setiap desa maupun kelurahan belum memiliki luasan wilayah tersendiri jumlah KK yang berpotensi mengalami Kekeringan di dua kecamatan yaitu 6.099 KK
“Dari hasil pendataan di Desa Tukadaya dan Desa Berambang di sebagian besar banjarnya belum memiliki bak penampungan air bersih Desa Manistutu dan Kelurahan Baler Baleagung sebagian Besar banjar atau lingkungannya sudah memiliki bak penampungan air bersih,” jelasnya.
Sedangkan, data yang diperoleh di Kecamatan Jembrana dan Kecamatan Mendoyo di masing-masing kecamatan terdapat 3 desa yang berpotensi mengalami kekeringan. Kecamatan Jembrana terdata pada Kelurahan Pendem dengan 3 Linkungan yang berpotensi terdampak, Desa Batu Agung dengan 3 banjar yang berpotensi terdampak, dan Desa Dangin Tukadaya dengan 2 banjar yang berpotensi terdampak.
Kemudian di Kecamatan Mendoyo terdata pada Desa Mendoyo Dauh Tukad dengan 2 banjar yang berpotensi terdampak, Desa Pohsanten dengan 4 banjar yang berpotensi terdampak, dan Desa Pergung dengan 4 banjar yang berpotensi terdampak. Beberapa Banjar dan Lingkungan di setiap Desa maupun Kelurahan belum memiliki Luasan Wilayah tersendiri.
“Jumlah KK yang berpotensi mengalami Kekeringan sementara di dua kecamatan yaitu 6980 KK. Untuk Pendataan di Desa Yehembang akan dilanjutkan besok hari (Jumat 25/8),” pungkasnya.