
InfoJembranaNews – Seorang balita berusia 4 tahun, Mas Raditya, yang berasal dari Banjar Kelapa Balian, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, mengalami kondisi medis yang langka, yaitu Hipospadia. Bocah ini sempat dibawa ke RS Sanglah, namun untuk operasi mereka masih terkendala biaya.
Hipospadia adalah kondisi di mana lubang kencing penis berada pada bagian bawah dan bukan di ujung. Ahmad Sofyan dan Nur Rahmania, orang tua Mas Raditya, berharap agar tindakan operasi dapat segera dilakukan di RSUP Sanglah. Mereka telah menunggu lebih dari setahun untuk kabar operasi tersebut, dan kini anak mereka semakin besar dan sering mengalami keluhan ketika buang air kecil.
Nur Rahmania berbagi keluhan ini kepada teman-temannya, termasuk kelian Banjar Kelapa Balian, Desa Pengambengan, dengan harapan bisa mendapatkan bantuan untuk akses penanganan medis di RS Sanglah atau yang sekarang resmi disebut RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
Beruntung, mereka mendapatkan bantuan dari Komunitas Relawan Jembrana (KRJ) dan Gerakan Pemuda Loloan (GPL). Dana bantuan tersebut digunakan untuk pergi ke RS Sanglah beberapa hari lalu. Namun, pihak rumah sakit meminta mereka untuk datang kembali pada tanggal 4 Agustus mendatang.
“Kemarin kami ke RS Sanglah karena sudah punya bekal bantuan dari para relawan. Kami diminta datang tanggal 4 Agustus, katanya nanti dapat kamar. Kami tidak tahu apakah dapat kamar untuk segera dioperasi apa bagaimana. Harapan kami, anak kami segera ditangani. Karena kami sudah sangat lama menunggu penanganan,” kata Nur Rahmania, Sabtu 29 Juli 2023.
Jangankan untuk bekal berangkat ke RS Sanglah, kata dia, untuk makan sehari-hari masih harus berjuang keras. Suaminya pun kadang melaut juga kadang kerja serabutan. Tempat tinggal mereka masih numpang di rumah orang tua yang sangat sederhana dengan berdinding bedek. “Bersyukur kami masih ada tempat berteduh,” ujarnya.
Ia berharap anaknya segera mendapatkan penanganan medis yang diperlukan, sehingga keluhan medisnya dapat teratasi. “Semoga saat ke Denpasar nanti kami juga ada tumpangan untuk menginap karena kami kendala biaya untuk menyewa penginapan,” harapnya. dk/IJN