Abrasi Semakin Parah, Warga Pebuahan Swadaya Buat Tanggul Penahan Abrasi

0
603
Puluhan warga dibantu oleh kelompok relawan peduli bencana dan lingkungan, membuat penahan abrasi di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat 14 Juli 2023. Sumber foto : Istimewa.

InfoJembranaNews – Abrasi di pinggir pantai, Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru semakin parah. Warga Pebuahan masih menunggu bantuan pemerintah untuk membuat senderan penahan ombak. Namun, hingga saat ini bantuan tersebut belum terealisasi. Untuk mengantisipasi tingkat abrasi yang semakin memburuk, warga setempat bergotong royong membuat tanggul penahan abrasi secara swadaya, Jumat 14 Juli 2023.

Puluhan warga dibantu oleh kelompok relawan peduli bencana dan lingkungan, membuat penahan abrasi dengan menggunakan batu bekas pondasi rumah warga yang sudah rusak dampak abrasi. Batu-batu yang berserakan di sekitar pantai Pebuahan, dipungut satu per satu oleh warga dan ditumpuk di titik lokasi abrasi untuk menahan derasnya gelombang ombak.

Tidak hanya menggunakan batu bekas, warga juga membuat penahan abrasi dengan pasir yang dimasukan ke dalam karung bekas hingga penuh dan ditumpuk hingga membentuk gundukan pasir dan batu.

Meskipun warga menyadari bahwa upaya mereka tidak dapat sepenuhnya menahan abrasi yang semakin ganas, paling tidak bisa menahan untuk sementara. Disisi lain mereka berharap langkah ini dapat menggerakkan hati pemerintah untuk segera membantu membangun penahan abrasi.

Mohamad Natzir, salah seorang warga Banjar Pebuahan mengaku pasrah dengan kondisi abrasi yang semakin parah. Namun semangat warga untuk bergotong royong secara swadaya membuat tanggul penahan abrasi sangat antusias.

“Kami tahu cara ini hanya untuk sementara. Tapi paling tidak bisa untuk mencegah abrasi ini sebelum merusak area (pemukiman) warga lagi. Ini upaya masyarakat setempat, bekerjasama untuk mengambil pasir dan menumpuknya di sekitar area abrasi,” tuturnya.

Ia juga menuturkan, bencana abrasi di Banjar Pebuahan telah berlangsung lebih dari sepuluh tahun. Abrasi, kata dia, telah menghancurkan lebih dari tiga kilometer sepanjang pantai Pebuahan tersebut. Akibatnya, puluhan hingga ratusan hektar lahan warga hilang karena abrasi.

“Kami berharap pemerintah pusat atau provinsi dapat menyadari dan memberikan perhatian dan membangun penahan abrasi, karena kami sangat membutuhkannya,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Sulaimi, warga lainnya yang merasa cemas ketika kondisi cuaca ekstrim gelombang tinggi terjadi. Dirinya bersama keluarga bingung mau mengungsi kemana lagi. “Kalau sudah ombak besar, apalagi pada malam hari, saya tidak bisa tidur, takut kalau gelombangnya tinggi. Saya berharap agar pihak yang berwenang segera memberikan bantuan,” ucapnya.

Saat dikonfirmasi Perbekel Desa Banyubiru I Komang Yuhartono mengatakan, upaya pembuatan tanggul penahan abrasi dari batu bekas maupun pasir memang swadaya warga setempat. Pihaknya juga terus berupaya menyampaikan apa yang menjadi keluhan warga, kepada pemerintah kabupaten.

“Namun karena ini menjadi kewenangan pusat, kita juga hanya bisa menunggu saja. Tadi sore saya dapat info warga bergotong royong, sebelumnya juga dibantu alat berat untuk membuat penahan sementara. Semoga saja tahun depan terealisasi bantuan senderan abrasi Pebuahan ini,” katanya, saat dihubungi lewat telepon.

Bukan hanya lahan, ratusan rumah warga juga hancur dan hilang akibat abrasi, sehingga memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, warga juga berharap tidak ada lagi kebingungan dalam mencari tempat untuk mengungsi akibat kehilangan tempat tinggal mereka. Warga sangat berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan dalam membangun penahan abrasi, sehingga tidak ada lagi lahan atau tempat tinggal warga yang rusak dan hilang akibat abrasi. dk/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here