Meningkat drastis! Kasus Penyakit Menular TBC di Jembrana Membutuhkan Peran Aktif Masyarakat

0
585
Kegiatan sosialisasi dari Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana, bersama tim pendamping mitra kesehatan yang melibatkan TP PKK Kecamatan Jembrana di Kelurahan Pendem, Jembrana, Selasa 20 Juni 2023. Sumber foto : istimewa

InfoJembranaNews – Kabar mengenai kasus penyakit menular TBC (tuberculosis) di Jembrana semakin mengkhawatirkan. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kasus positif TBC mengalami peningkatan yang signifikan. Namun, penyakit ini dapat disembuhkan melalui deteksi dini dan pengobatan yang konsisten.

Data dari Dinas Kesehatan, pada tahun 2021, terdapat sekitar 1000 orang dugaan dengan 149 orang positif. Namun, pada tahun 2022, angka tersebut meningkat menjadi 2200 orang dugaan TBC dengan 250 orang positif. Pentingnya partisipasi masyarakat dalam mencegah penyebaran penyakit ini sangatlah penting, terutama melalui pemahaman mengenai gejala awal TBC.

“Dalam waktu satu tahun setelah kami bertugas di Dinas Kesehatan, angka dugaan TBC yang berhasil terdeteksi meningkat dari 35 persen (estimasi pusat) menjadi 103 persen pada tahun 2022,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana, dr. I Gede Ambara Putra, saat sosialisasi bersama tim pendamping mitra kesehatan yang melibatkan TP PKK Kecamatan Jembrana di Kelurahan Pendem, Jembrana, Selasa 20 Juni 2023.

Ambara menjelaskan bahwa deteksi dini terhadap dugaan TBC harus dilakukan sebanyak mungkin. Berdasarkan data dua tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus TBC yang masih merajalela di kalangan masyarakat. Bahkan Indonesia saat ini menduduki peringkat kedua di dunia dalam hal kasus TBC.

“Semakin banyak dugaan yang ditemukan, semakin banyak pula kasus positif yang terdeteksi,” ujarnya.

Penularan TBC yang gampang, kata dia, melalui droplet atau percikan dahak dari mulut. Sehingga membutuhkan pengawasan dan pendampingan dalam proses pengobatan. Menurutnya, TBC dapat sembuh hingga 99 persen apabila tidak terjadi penyakit lain. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat imunitas dan gizi yang baik.

“Semakin sehat sistem kekebalan tubuh kita, semakin kecil kemungkinan tertular penyakit ini,” tambahnya.

Diperkirakan bahwa pada tahun ini, jumlah kasus TBC positif masih akan terus meningkat. Hingga bulan Juni ini, sudah ditemukan sebanyak 139 orang yang terinfeksi TBC. Pengobatan yang konsisten selama enam bulan membutuhkan pendampingan yang aktif. Selain itu, pengawasan juga harus dilakukan di dalam satu keluarga jika salah seorang anggotanya terjangkit TBC.

Jika jumlah dugaan TBC tidak segera tertangani, khawatir akan terjadi penyebaran yang lebih luas. Inilah mengapa peran masyarakat sangat penting, terutama melalui kader-kader mitra kesehatan yang bertugas melakukan deteksi dini. Kader perempuan PKK di setiap desa memiliki peran yang signifikan dalam memberikan edukasi dan pencegahan kepada masyarakat. dk/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here