Perlu Peningkatan Infrastruktur, Air Terjun di Jembrana Masih Kesulitan Akses dan Stabilitas Debit Air yang Kurang Memadai

0
1040
Salah satu air terjun di Kabupaten Jembrana. Sumber foto : istimewa

InfoJembranaNews – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana telah mengungkapkan eksplorasi mereka terhadap sejumlah air terjun yang tersebar di wilayah Kabupaten Jembrana. Dalam potret keseluruhan, seluruh air terjun tersebut memiliki potensi alam yang menjanjikan sebagai daya tarik wisata. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah akses yang masih kurang memadai. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah memperkuat upaya kerjasama dengan kelompok masyarakat dan desa adat serta Kesatuan Pengelolaan Guta (KPH) Bali Barat dan Balai Wilayah Sungai (BWS).

I Komang Gede Hendra Susanta, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, menyatakan bahwa semua air terjun di Jembrana memiliki potensi alam yang luar biasa. Salah satu di antaranya adalah Air Terjun Yeh Mesee, dengan ketinggian sekitar 100 meter, yang memiliki potensi menjadi daya tarik wisata yang positif bagi masyarakat lokal dan pariwisata Jembrana.

“Air Terjun Yeh Mesee menyimpan potensi yang sangat besar. Namun, saat ini, akses menuju lokasi masih kurang memadai dan belum sepenuhnya aman karena medan yang terjal. Dengan kata lain, perlu dilakukan peningkatan infrastruktur lebih lanjut,” ungkap Komang Hendra saat dikonfrimasi, Selasa, 6 Juni 2023.

Dia juga mengakui bahwa bersama tim dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, pihaknya telah menjelajahi beberapa air terjun di Jembrana. Saat ini, Air Terjun Juwuk Manis di Kecamatan Pekutatan dan Air Terjun Yeh Mecebur di Kecamatan Jembrana telah mengalami kemajuan dan mendapat kunjungan dari masyarakat karena telah memiliki akses yang memadai dan fasilitas pendukung.

“Contohnya, di Air Terjun Juwuk Manis, sudah tersedia fasilitas ruang ganti, toilet, jalan setapak permanen, dan tangga pengamanan menuju obyek air terjun,” jelasnya.

Selain kendala akses yang belum memadai, karakteristik air terjun di Jembrana juga terbilang kurang stabil. Debit airnya sangat tinggi saat musim hujan, sedangkan saat musim kemarau, debitnya sangat rendah. Hal ini juga berdampak pada keindahan air terjun itu sendiri. Di wilayah lain, debit air terjun cenderung lebih stabil.

“Selain akses, debit air terjun di sini relatif kurang stabil. Faktor ini berpengaruh terhadap keindahan objek air terjun,” tambahnya.

Ketika ditanya mengenai upaya pemerintah untuk meningkatkan penataan, termasuk penyediaan fasilitas dan perbaikan akses menuju objek agar lebih mudah dijangkau, Komang Hendra mengakui bahwa dia tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut. Pemerintah hanya bertugas memberikan pembinaan dan pendampingan kepada desa. Terlebih lagi, sebagian besar air terjun masih menunggu pembenahan untuk memaksimalkan potensi wisata yang terpendam. dk/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here