InfoJembranaNews – Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana menjadi korban prank masyarakat pada hari Minggu, 4 Juni 2023. Petugas yang awalnya merespons panggilan masyarakat terkait adanya kebakaran di sebuah pura di wilayah Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, tiba di tempat kejadian namun tidak menemukan tanda-tanda kebakaran. Satpol PP segera melaporkan peristiwa ini kepada pihak kepolisian sebagai tindakan pembelajaran bagi oknum masyarakat yang bermain-main dengan hal prinsip.
“Awalnya ada informasi dari masyarakat, kemudian kita langsung menuju lokasi,” kata I Made Leo Agus Jaya, Kasat Pol PP Jembrana saat dikonfirmasi pada Minggu, 4 Juni 2023 siang. Made Leo menyebutkan bahwa oknum masyarakat tersebut menghubungi kantor Damkar sekitar pukul 10.17 WITA pada Minggu, 4 Juni 2023. Oknum tersebut melaporkan adanya kebakaran di Pura Beji sebelah barat jembatan Desa Yehembang melalui saluran telepon kantor damkar.
Namun belum sempat memberikan nama lengkap serta alamat, secara tiba-tiba oknum tersebut mematikan saluran teleponnya. Petugas yang mengira warga pelapor tersebut dalam keadaan panik, kemudian tim beserta armada damkar segera menuju lokasi, namun nyatanya tidak ada kebakaran yang terjadi. Informasi mengenai kebakaran di Pura Beji Yehembang ternyata tidak benar alias hoax.
“Anggota kami menanyakan kembali dengan siapa ini, nama lengkap, tidak dijawab sama si pelapor, malah pelapor mematikan kontaknya. Akhirnya kita langsung mengecek ke lokasi tenyata tidak ada dan tidak benar terjadi kebakaran di Pura Beji Desa Yehembang, nihil tidak ada kebakaran,” ungkapnya.
Leo menegaskan bahwa pihaknya akan segera melaporkan ke polisi mengenai penyebaran informasi bohong ini. Tujuannya adalah agar masyarakat tidak main-main dengan hal-hal prinsip yang serius. Ia berharap agar pihak kepolisian dapat melacak nomor telepon yang digunakan oleh pelaku prank ini.
“Kesadaran masyarakat terhadap hal semacam ini sangat penting. Tidak boleh ada yang meremehkan atau bermain-main karena ini berkaitan dengan keselamatan dan kelancaran pelayanan petugas. Apalagi, informasi palsu yang disampaikan pagi tadi berkaitan dengan tempat suci seperti Pura Beji. Perilaku semacam ini sungguh keterlaluan,” tegasnya.
Leo juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut untuk dilaporkan ke pihak berwenang guna penindakan lebih lanjut terhadap pelaku prank tersebut. dk/IJN