InfoJembranaNews – Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dengan diagnosis infeksi otak serta didiagnosa pembanding dugaan mengarah ke suspek rabies. Kejadian ini terjadi di RSU Negara pada Selasa, 30 Mei 2023.
Dari informasi, pria berusia 53 tahun asal Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, tersebut mengalami gejala menyerupai suspect rabies, meskipun pihak keluarga menyatakan bahwa tidak ada riwayat gigitan anjing.
“Awalnya pasien datang ke puskesmas dengan keluhan sakit perut, kemudian dirujuk ke RSU Negara (Selasa, 30 Mei 2023). Setelah pemeriksaan dan perawatan, diduga terjadi gangguan pada lambung. Namun, tiba-tiba muncul gejala takut terhadap air dan kejang-kejang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Made Dwipayana, saat dikonfirmasi, Rabu 31 Mei 2023.
Dwipanyana menjelaskan, setelah gejala takut terhadap air tersebut muncul, Puskesmas I Pekutatan melakukan penelusuran dengan meminta keterangan dari keluarga pasien. Keluarga menyatakan bahwa dalam lima tahun terakhir, pasien yang meninggal tersebut tidak pernah digigit anjing.
“Pasien didiagnosis mengalami radang otak dengan kemungkinan rabies. Gejalanya mirip, tetapi penyebab pastinya belum diketahui,” ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai penularan virus karena pasien tidak pernah digigit anjing, pihaknya menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam proses penelusuran. Keluarga pasien juga mengonfirmasi bahwa tidak ada riwayat gigitan anjing atau hewan peliharaan lainnya. Pihak berwenang akan menginvestigasi riwayat pasien yang meninggal tersebut. Saat ini, pasien hanya didiagnosis mengalami infeksi otak.
“Hingga saat ini, pasien didiagnosis mengalami infeksi otak. Namun, kita tidak berani memastikan apakah itu rabies, karena tidak ada riwayat gigitan hewan peliharaan baik anjing maupun kucing,” tegasnya.
Terpisah, Kabid Keswan-Kesmavet Jembrana I Wayan Widarsa mengatakan, terkait dugaan warga meninggal dengan gejala mirip suspect rabies, pihaknya sudah menurunkan tim investigasi ke rumah duka untuk memastikan terkait riwayat gigitan anjing kepada pihak keluarga almarhum. “Tim kita sudah langsung mendatangi rumah duka, untuk memastikan riwayat gigitan (anjing),” katanya.
Dari hasil penelusuran pihak keluarga, kata dia, almarhum tidak pernah mengalami riwayat gigitan anjing. Namun almarhum pada waktu minum obat sulit minum air dan dibantu dengan pipet. “Almarhum tidak ada riwayat tergigit anjing sepengetahuan keluarga,” pungkasnya. dk/IJN