
InfoJembrana.com | JEMBRANA – Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) segera tiba, dan jalur penyeberangan strategis Jawa–Bali–Lombok dipastikan akan menghadapi gelombang mobilitas masyarakat yang masif. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) secara khusus menyiapkan rangkaian layanan berlapis untuk memastikan perjalanan ribuan keluarga melintasi pulau-pulau tersebut berjalan lancar, aman, dan selamat.
Manajemen ASDP memprediksi, periode perjalanan ini akan terbagi menjadi dua gelombang puncak arus, yakni arus Puncak Keberangkatan: Diperkirakan terjadi pada tanggal 20–22 Desember dan berlanjut pada 27–29 Desember. Sedangkan Arus Balik: Diproyeksikan memuncak pada 3–5 Januari 2026.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menekankan bahwa periode Nataru lebih dari sekadar perjalanan fisik, melainkan ruang untuk berkumpul dan merayakan kebersamaan. “Karena itu, ASDP menyiapkan rangkaian layanan berlapis agar masyarakat dapat melintasi Jawa–Bali–Lombok dengan lancar, aman, dan selamat,” ujarnya.
Kekuatan utama layanan Nataru tahun ini terletak pada sistem digitalisasi Ferizy. Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, menegaskan bahwa pembelian tiket online sejak H-60 menghilangkan keharusan masyarakat untuk antre di pelabuhan.
Lebih lanjut, dalam upaya memberikan fleksibilitas, ASDP telah menyederhanakan skema perubahan tiket, yakni Pengurangan Penalti Refund: Potongan biaya administrasi kini hanya 25% dari harga tiket, jauh lebih ringan dibandingkan skema sebelumnya yang terdiri dari dua potongan (25% administrasi dan 50% harga tiket).
Pengurangan Penalti Reschedule: Pengguna hanya dikenakan potongan 10% dari harga tiket, dibandingkan skema sebelumnya yang memotong total 50%.
Di kawasan Timur, General Manager ASDP Cabang Lembar, Handoyo Priyanto, menjelaskan bahwa pengaturan jumlah kapal di Pelabuhan Lembar akan disesuaikan dengan tingkat kepadatan, didukung penerapan delaying system di area parkir PDS dan Terminal Segenter.
Sementara di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, pola operasi diperkuat melalui konsolidasi nasional dengan Kementerian Perhubungan dan instansi terkait. Kesiapan meliputi manajemen antrean, opsi penambahan trip kapal, rekayasa lalu lintas, hingga pengalihan kendaraan ke jalur alternatif bila dibutuhkan, demi menjaga kelancaran perjalanan pada lintasan Ketapang–Gilimanuk.
Dengan penguatan operasional, koordinasi intensif, dan digitalisasi layanan, ASDP optimistis momentum pulang dan berkumpul di akhir tahun ini akan berjalan lebih lancar dan terkendali, memberikan pengalaman berkesan bagi seluruh masyarakat. CAK/IJN

