InfoJembrana.com- Setiap hari dalam Rangkaian Hari Raya Galungan 2025 punya makna mendalam. Ini adalah perjalanan suci bagi umat Hindu Bali. Perjalanan ini dimulai dengan pembersihan diri dan lingkungan. Mari kita simak tanggal-tanggal penting ini secara berurutan.
Tahap Pembersihan: Menyambut Turunnya Bhatara
Persiapan Galungan adalah momen penting. Fokusnya adalah membersihkan fisik dan spiritual.
- 04 November 2025: Anggar Kasih Julungwangi. Hari ini disebut Anggar Kasih Penguduhan. Ini adalah penanda dimulainya ritual pembersihan. Semua Parhyangan (tempat suci) mulai dibersihkan.
- 13 November 2025: Sugihan Jawa. Inilah saat semua Bhatara turun ke dunia. Hari Parerebon ini adalah waktu mengatur segalanya. Kita wajib menghaturkan pengeresikan di merajan/paibon.
- 14 November 2025: Sugihan Bali. Sekarang giliran umat manusia memohon kesucian. Pembersihan lahir batin harus dilakukan dengan tulus. Tujuannya adalah menghadap semua Bhatara.
Ujian Keimanan: Mengendalikan Diri
Tiga hari menjelang Galungan adalah ujian spiritual. Kita harus berhati-hati dari godaan.
- 16 November 2025: Hari Penyekeban. Hari ini umat harus waspada dan hati-hati. Kita menguatkan iman agar tak tergoda Bhuta Galungan. Penyekeban berarti kita mengendalikan diri penuh.
- 17 November 2025: Penyajaan Galungan. Kewaspadaan harus terus ditingkatkan. Hari ini ada pengaruh Sang Bhuta Dunggulan. Mawas diri adalah kunci menjalani hari ini.
- 18 November 2025: Penampahan Galungan. Hari yang dikuasai Sang Bhuta Amengkurat. Penjor indah harus segera dipasang hari ini. Upacara biakala dilakukan setelah matahari terbenam. Upacara ini dilakukan di halaman rumah kita. Tujuannya menangkal pengaruh Kala Tiganing Galungan.
Puncak Kemenangan: Syukur dan Pemujaan
Inilah hari puncak kemenangan dharma sejati.
- 19 November 2025: Hari Raya Galungan. Kita merayakan terciptanya alam semesta. Ini adalah kemenangan dharma melawan adharma. Umat bersyukur kepada Sang Hyang Widi Wasa. Penjor adalah persembahan kepada Bhatara Mahadewa. Beliau berkedudukan di Gunung Agung yang suci.
- 20 November 2025: Manis Galungan. Saatnya melakukan upacara nganyarin. Ini adalah ritual penyucian di merajan/sanggah kemulan. Upacara ditujukan kepada Hyang Kawitan dan para Leluhur.
Pasca Galungan: Pengembalian dan Keselamatan
Rangkaian ditutup dengan kembalinya Dewa dan pemujaan keselamatan.
- 22 November 2025: Pemaridan Guru. Para Dewa kembali ke Sunyaloka. Mereka meninggalkan kesejahteraan dan panjang umur. Kita bersembahyang memohon kerahayuan.
- 23 November 2025: Ulihan. Bhatara-Bhatari kembali ke Kahyangan masing-masing. Kita menghaturkan canang raka sebagai tanda hormat.
- 24 November 2025: Pemacekan Agung. Kita memohon keselamatan pada Sang Hyang Widi. Pemujaan ditujukan kepada Sang Hyang Prameswara. Upacara segehan dilakukan pada sore hari (sandikala). Tujuannya agar Sang Kala Tiga Galungan kembali.
Penutup Suci: Kuningan
Rangkaian berakhir dengan Hari Raya Kuningan.
- 29 November 2025: Hari Raya Kuningan. Shang Yang Widi turun kembali ke bumi. Beliau disertai Dewata dan Pitara (leluhur). Kita memohon keselamatan dunia dan isinya. Ingat, upacara hanya sampai pukul 12.00 siang. Setelah itu, para Dewata kembali ke Suralaya.
Makanan Khas dan Busana Adat
| Makanan Khas | Busana Sembahyang Pria | Busana Sembahyang Wanita |
| Lawar (Daging cincang campur sayur dan bumbu) | Udeng/Destar | Kebaya Sopan (Putih diutamakan) |
| Babi Guling (Menu wajib untuk lauk pauk) | Kemeja/Safari | Selendang dan Sabuk/Stagen |
| Jaje Uli & Tape Ketan (Jajanan dari ketan) | Kain Kamen dan Saput | Kain Kamen dan Wastra Adat |
Sumber Arikel: KalenderBali.com


