InfoJembrana.com | JEMBRANA – Pemerintah Kabupaten Jembrana bersama TNI terus memperluas dan memperketat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil untuk mencegah kasus keracunan makanan pada anak sekolah yang kini marak di berbagai daerah lain.
Hingga saat ini, program MBG telah berjalan di 17 dapur, dan akan bertambah dua lagi pada 15 Oktober mendatang, sehingga totalnya menjadi 19 dapur. Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf. M. Adriansyah, menjelaskan bahwa setiap dapur saat ini melayani sekitar 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat. Namun ke depan, jumlah tersebut akan dibatasi maksimal 3.000 penerima manfaat per dapur.
“Selain dua dapur yang akan diluncurkan pada 15 Oktober, tiga dapur tambahan dari Pemkab Jembrana, TNI, dan mitra mandiri juga akan segera beroperasi,” ujarnya, Kamis 2 Oktober 2025.
Adriansyah menambahkan, program ini tidak hanya menyasar anak sekolah. Mulai Januari 2026, jangkauannya akan diperluas ke ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan guru honorer.
Untuk menjamin kualitas dan keamanan makanan, setiap dapur MBG diwajibkan memiliki sertifikat kesehatan dan sertifikasi halal. Pengawasan akan dilakukan secara ketat dan mendadak oleh TNI dan Polres.
“Pengawasan akan kami lakukan bersama Polres secara acak tanpa pemberitahuan. Jika ada masakan yang tidak layak, kami akan memberikan teguran keras. Jangan sampai lalai, karena ini menyangkut kesehatan anak-anak,” tegas Adriansyah.
Ia juga menegaskan, hingga saat ini tidak ada laporan keracunan massal akibat program MBG di Jembrana. Mengenai isu keracunan yang sempat beredar, setelah ditelusuri ternyata bukan disebabkan oleh makanan, melainkan kondisi kesehatan siswa.
Adriansyah mengimbau sekolah dan orang tua untuk segera melapor jika menemukan makanan yang tidak layak. “Jika terbukti makanan menimbulkan sakit, pihak mitra wajib menanggung biaya pengobatan anak-anak yang terdampak,” tutupnya. CAK/IJN