InfoJembrana.com | JEMBRANA – Kematian seorang warga Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, berinisial MH (35), menyisakan misteri. Ditemukan tak bernyawa di dalam kamarnya pada Jumat 22 Agustus 2025 siang, tubuh korban ditemukan dalam kondisi kaku, penuh luka, dan lebam.
Korban pertama kali ditemukan oleh ayahnya, GN, yang curiga karena MH tak kunjung bangun sejak pagi. Saat berusaha membangunkan, sang ayah mendapati anaknya sudah terbujur kaku dengan tubuh dingin. Pemandangan itu semakin mengkhawatirkan dengan adanya luka-luka di kaki dan lebam di sekujur tubuhnya.
Pihak keluarga, menolak dilakukannya otopsi. Penolakan ini dikonfirmasi oleh Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, pada Sabtu 23 Agustus 2025. “Keluarga korban tidak mau melakukan otopsi,” ujar AKBP Kadek Citra Dewi.
Penolakan ini juga dibenarkan oleh Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma. Menurutnya, meskipun ada luka dan lebam pada tubuh korban, keluarga telah menerima kejadian ini dengan ikhlas.
Sementara itu, istri korban diketahui sedang berada di Jember saat kejadian berlangsung. MH sehari-hari bekerja di area Pelabuhan Gilimanuk sebagai pengurus truk.
Informasi dari masyarakat setempat menambah kejanggalan pada kasus ini. Malam sebelum ditemukan meninggal, korban dilaporkan sempat dijemput oleh temannya untuk pergi ke pelabuhan. Namun, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai aktivitas korban setelah itu hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa.
Saat ini, jenazah korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga pada Jumat malam. Sebelumnya juga sudah dilakukan pemeriksaan luar di Puskesmas 2 Melaya, dan tim Inafis Polres Jembrana juga telah melakukan olah TKP.
Namun, tanpa adanya otopsi, penyebab pasti kematian MH masih belum bisa dipastikan, membuat kasus ini menjadi misteri yang belum terpecahkan. CAK/IJN
