227 Kecelakaan di Jembrana dalam Tujuh Bulan Terakhir, Ops Patuh Agung Digelar

0
164
Satlantas Polres Jembrana menggelar Operasi Patuh Agung 2025, selama 14 hari, mulai tanggal 14 hingga 27 Juli 2025. Sumber foto : istimewa /IJN.

JEMBRANA, (IJN) – Angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Jembrana mencapai 227 kasus sepanjang periode Januari hingga 6 Juli 2025. Dari total kejadian tersebut, 19 orang meninggal dunia dan 308 orang mengalami luka ringan. Kerugian materiil akibat insiden-insiden ini ditaksir mencapai Rp 629.900.000.

Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran dan disiplin berlalu lintas di masyarakat. Dari analisis menunjukkan bahwa kelompok usia 16-30 tahun menjadi yang paling sering terlibat kecelakaan dengan 71 kasus. Mahasiswa/pelajar juga mendominasi pelaku kecelakaan dengan 49 kasus, disusul oleh swasta dengan 41 kasus.

Sementara dari faktor manusia menjadi penyebab utama kecelakaan, seperti tidak memberikan prioritas saat berbelok atau merubah arah, mendahului kendaraan lain tanpa memperhatikan arus lalu lintas berlawanan, melanggar marka jalan, kurangnya menjaga jarak aman serta mengantuk dan kurang konsentrasi.

Selain itu, faktor jalan berlubang, minimnya penerangan jalan di malam hari, kondisi kendaraan dengan ban gundul, serta cuaca hujan yang menyebabkan jalan licin turut berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan. “Sepeda motor (SPM) menjadi jenis kendaraan yang paling banyak terlibat, mencapai 262 unit,” jelasnya.

Menyikapi kondisi ini, Polres Jembrana terus mengintensifkan berbagai upaya pencegahan. Unit Kamsel gencar melakukan penerangan keliling, penyuluhan, penyebaran brosur, pemasangan spanduk, serta pemanfaatan media elektronik dan daring. Sementara itu, Unit Patroli aktif melakukan penjagaan dan pengaturan di lokasi rawan kecelakaan serta patroli di daerah rawan pelanggaran.

Sebagai langkah konkret menekan angka kecelakaan, Operasi Patuh Agung 2025 digelar selama 14 hari, mulai tanggal 14 hingga 27 Juli 2025. Operasi ini mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas” dengan pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis, didukung oleh penegakan hukum baik tilang manual maupun elektronik.

Iptu Aldri Setiawan menekankan pentingnya sinergi antara aparat dan masyarakat dalam manajemen lalu lintas. “Manajemen lalu lintas tak bisa dilakukan sendirian. Dibutuhkan kerja sama semua pihak agar operasi ini berjalan maksimal,” ujarnya.

Dengan data ini, diharapkan masyarakat semakin meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas demi terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) di Jembrana. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here