
JEMBRANA, (IJN) – Sebuah tragedi kembali menyelimuti Selat Bali. Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam pada Kamis 3 Juli 2025 dini hari. Tim SAR gabungan saat ini masih melakukan pencarian intensif para penumpang dan awak kapal yang belum diketahui nasibnya. Dugaan awal insiden ini mengarah pada cuaca buruk dan kebocoran mesin sebagai penyebab utama.
Kecelakaan nahas ini terjadi sekitar pukul 00.50 WITA saat KMP Tunu Pratama Jaya berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Informasi awal menyebutkan, kapal sempat melaporkan adanya kebocoran di ruang mesin melalui komunikasi laut. Tak lama kemudian, kapal mengalami mati total (black out), terbalik, dan hanyut terbawa arus kuat ke arah selatan.
Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, membenarkan kejadian ini. “Peristiwa itu terjadi dini hari dan saat ini seluruh unsur terkait sudah bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan,” ujarnya. Meski demikian, Kapolres menegaskan bahwa lokasi kejadian berada di wilayah Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, sehingga pihaknya masih terus berkoordinasi dengan otoritas setempat.
Dari laporan petugas di Dermaga LCM Gilimanuk, diketahui bahwa pada pukul 00.16 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya sempat meminta bantuan karena kebocoran mesin.
Hanya berselang beberapa menit, kapal mengalami mati total, lalu terbalik dan hanyut. Posisi terakhir kapal tercatat pada koordinat -08°09.371′, 114°25.1569′.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi pasti mengenai jumlah korban. Namun, tim gabungan dari Basarnas, Pol Air, Polres Jembrana, serta unsur TNI telah dikerahkan penuh untuk operasi pencarian dan evakuasi. Pihak otoritas menyatakan masih menunggu laporan lanjutan terkait perkembangan proses evakuasi serta kondisi para penumpang dan awak kapal. CAK/IJN