
JEMBRANA, (IJN) – Nasib malang dialami I Putu Angga Pratama, warga Baler Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Dua ekor kerbau seharga ratusan juta miliknya mati mendadak, pada Jumat malam 27 Juni 2025 lalu. Tewasnya pasangan kerbau pacuan untuk lomba Makepung tersebut diduga telah diracuni orang tak dikenal.
“Iya dugaan saya itu diracun orang. Karena ada bekas botol racun di sana (kandang) dan warga juga menemukan bekas cairan racun sekitar 50 meter dari lokasi,” ujar Angga Pratama, dikonfirmasi, Rabu 2 Juli 2025.
Angga menuturkan, peristiwa diketahui sekitar pukul 21.30 wita. Sebelum kejadian dirinya sempat memberikan makan dan merawat kerbau tersebut masih kondisi sangat sehat. Sekitar pukul 19.30 wita, ia pulang ke rumah berjarak sekitar 1 kilometer dari kandang kerbau miliknya. Selang dua jam ia kemudian ditelpon oleh tetangga dekat kandang dan memberitahukan bahwa kerbau miliknya kejang – kejang dan mulutnya berbusa.
“Sampai di kandang dua kerbau sudah sekarat, sekitar jam 10.15 (malam) langsung mati,” tuturnya sedih.
Padahal, kata dia, sepasang kerbau tersebut rencananya dipersiapkan untuk lomba Makepung Kapolda Cup pada hari Minggunya. Ia juga mengaku syok dan tak menyangka kedua ekor kerbau yang sudah ditawar senilai Rp.180 juta ini mati secara tiba tiba.
“Sudah ada yang nawar, Rp. 180 juta. Pasangan kerbau ini masuk grup A. Saya juga sudah dapat nomor urut A3 untuk Makepung Kapolda Cupnya,” ungkap Angga sedih.
Pihaknya juga telah melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian. Ia berharap aparat bisa mengungkap penyebab kematian hewan ternaknya tersebut.
Terpisah, Kapolsek Mendoyo Kompol Dewa Gede Artana membenarkan kejadian tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian hewan ternak milik warga tersebut. “Iya kami terima pengaduan. Kita masih mendalami penyebabnya,” ungkapnya singkat. CAK/IJN