
JEMBRANA, (IJN) – Suasana sakral dan kekayaan budaya Bali terasa begitu mendalam di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Negara menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Semangat pelestarian tradisi “mepatung” tampak antusias, melibatkan sinergi antara petugas dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) pada Senin 21 April 2025.
Momen istimewa ini menjadi puncak kebersamaan bagi para WBP yang tergabung dalam kelompok kerja peternakan babi. Sebanyak enam ekor babi menjadi bagian dari ritual mepatung yang berlangsung khidmat di bawah pengawasan ketat Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Negara, I Nyoman Tulus Sedeng, didampingi oleh petugas regu jaga dan pembina kemandirian.
Daging babi hasil penyembelihan kemudian didistribusikan secara adil kepada 59 pegawai rutan dan 17 keluarga WBP yang aktif dalam pemeliharaan dan prosesi mepatung.
I Nyoman Tulus Sedeng mengungkapkan bahwa tradisi mepatung ini merupakan ungkapan rasa syukur atas keberhasilan kelompok kerja peternakan, khususnya dalam pengelolaan ternak babi di Sarana Asimilasi dan Edukasi Rutan Negara. Keberhasilan ini memungkinkan mereka untuk berbagi hasil pada setiap Hari Raya Galungan.
Prosesi pemotongan babi yang dimulai sejak tengah malam hingga menjelang fajar ini menghasilkan paket daging seberat 3,2 kg untuk setiap penerima. Rian, salah seorang WBP, tak dapat menyembunyikan rasa syukurnya karena masih dapat merasakan makna Hari Raya Galungan meski dalam keterbatasan.
“Perasaan saya campur aduk. Ada kesedihan karena hewan yang saya pelihara harus disembelih, namun di sisi lain, saya juga senang karena ini dilakukan untuk tujuan baik, melestarikan tradisi mepatung,” tuturnya.
Kebahagiaan serupa terpancar dari wajah Putu Sizkha, seorang petugas rutan yang menerima jatah daging babi. Ia merasa sangat bersyukur karena tradisi mepatung di Rutan Negara dapat kembali dilaksanakan.
“Bersyukur sekali Rutan Negara masih bisa melaksanakan tradisi mepatung ini. Kami semua mendapatkan daging babi gratis untuk hari raya, ini sangat berarti,” ungkapnya.
Tak hanya petugas, keluarga WBP lainnya pun merasakan kebahagiaan yang sama atas pembagian daging babi ini. Tradisi mepatung bukan sekadar berbagi rezeki, namun juga mempererat jalinan silaturahmi antara pegawai dan keluarga WBP.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Bali, Decky Nurmansyah, memberikan apresiasi tinggi terhadap tradisi mepatung yang secara rutin dilaksanakan di Rutan Negara setiap Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Ia berharap agar kegiatan positif seperti ini dapat menjadi contoh bahwa nilai-nilai budaya dan keagamaan dapat terus dilestarikan di mana pun berada, termasuk di balik tembok penjara. CAK/IJN