JEMBRANA, (IJN) – Operasional penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, sempat dihentikan sementara pada Sabtu, 15 Februari 2025, pukul 17.45 WITA akibat cuaca buruk berupa angin kencang. Penutupan ini dilakukan demi keselamatan pelayaran.
Menurut I Made Ria Fran Dharma Yudha, Koordinator Satuan Pelaksana Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, angin kencang yang melanda Selat Bali menyebabkan kondisi tidak memungkinkan untuk pelayaran yang aman.
“Demi keselamatan, kami memutuskan untuk menghentikan sementara operasional penyeberangan,” ujar I Made Ria Fran Dharma Yudha.
Setelah sekitar 40 menit penutupan, operasional Pelabuhan Gilimanuk kembali dibuka pada pukul 18.25 WITA. Kondisi cuaca dilaporkan telah membaik dan memungkinkan pelayaran untuk dilanjutkan.
“Kami terus memantau kondisi cuaca dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Keselamatan pelayaran adalah prioritas utama kami,” tegasnya.
Penutupan sementara ini sempat menyebabkan antrean kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, di area Pelabuhan Gilimanuk. Namun, antrean tidak sampai menimbulkan penumpukan yang signifikan. Aktivitas bongkar muat orang dan barang juga mengalami keterlambatan.
Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi cuaca buruk di Selat Bali, pihak BPTD Pelabuhan Gilimanuk akan menerapkan pola buka tutup pelabuhan. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk pelayaran, pelabuhan akan ditutup sementara.
“Kami mengimbau kepada seluruh pengguna jasa penyeberangan untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap kondisi cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu,” imbau I Made Ria Fran Dharma Yudha.
Pos Daerah (Posda) Jembrana akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Gilimanuk terkait operasional pelabuhan. Peningkatan keamanan di tengah cuaca buruk juga menjadi perhatian utama. CAK/IJN
