
JEMBRANA, (IJN) – Upaya seorang warga di Banjar Rangdu, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana untuk memusnahkan sarang lebah berujung petaka. Obor yang digunakan untuk membakar sarang lebah justru memicu kebakaran lahan seluas 10 are pada Selasa 20 Agustus 2024 sore, sekitar pukul 16.36 wita.
Kabid Damkar Pol PP Jembrana, I Kadek Rita Budhi Atmaja menjelaskan, peristiwa ini bermula saat Wayan Sunder (56), pemilik lahan, hendak merabas ilalang. Namun, ia hampir disengat lebah. Setelah menemukan sarang lebah di pohon pisang, Wayan Sunder membuat obor dari daun kelapa kering untuk memusnahkannya.
Nahas, obor yang masih menyala itu dibuang sembarangan hingga memicu kebakaran. Api dengan cepat menjalar dan membakar lahan yang ditanami pohon kelapa, pisang, dan ilalang.
Warga setempat yang mengetahui kobaran api semakin membesar kemudian menghubungi Mako Damkar Jembrana. Selanjutnya regu 3 Damkar Jembrana yang sedang siaga langsung menuju ke lokasi dan melakukan pemadaman api.
“Setelah mendapat laporan, tim Damkar langsung menuju lokasi dan berhasil memadamkan api dalam waktu sekitar 30 menit, dengan menghabiskan air sekitar 3000 liter air,” ungkapnya.
Rita Budhi juga mengimbau dan mengingatkan warga untuk selalu berhati hati saat beraktifitas yang dapat memicu musibah kebakaran. Pastikan api maupun sarana lainnya telah mati dan aman saat ditinggalkan.
“Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam menggunakan api, terutama di musim kemarau,” pungkasnya. CAK/IJN