Semangat Nelayan Jembrana Lestarikan Tradisi Balap Perahu Layar

0
783
Puluhan nelayan di Desa Air Kuning, Kabupaten Jembrana, Bali, memeriahkan Tahun Baru Islam dan tradisi petik laut dengan Lomba Balap Perahu Layar, Minggu 21 Juli 2024. Sumber foto : istimewa /IJN.

JEMBRANA, (IJN) – Puluhan nelayan di Desa Air Kuning, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu 21 Juli 2024, memeriahkan Tahun Baru Islam dan tradisi petik laut dengan Lomba Balap Perahu Layar. Semangat para nelayan dalam mengadu kecepatan dan ketangguhan mengendalikan layar di atas ombak menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton.

Tanpa mesin, para nelayan ini mengandalkan angin dan keterampilan mereka untuk mengarahkan sampan mereka menuju garis finish sejauh 6 kilometer. Tak jarang, ganasnya ombak laut selatan Bali menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta.

Lomba ini bukan hanya sekadar adu kecepatan, tetapi juga menjadi upaya melestarikan budaya leluhur para nelayan di Desa Air Kuning. Di tengah modernisasi yang kian pesat, tradisi balap perahu layar ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kearifan lokal dan warisan budaya maritim.

“Ombaknya yang lumayan besar harus cari sela-sela dulu. Kalau anginnya memang sangat mendukung sekali,” ujar Hadni, salah satu peserta lomba.

Ia juga mengaku sebelum mengikuti lomba tradisi balap perahu layar ini, Hadni rutin melakukan latihan. “Ya memang sih sering latihan, sering ikut lomba juga,” akunya.

Panitia lomba, Asriyono mengatakan, tradisi ini memiliki makna yang mendalam. Menurutnya, lomba balap perahu layar ini rutin diadakan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam dan tradisi petik laut di desanya.

“Di Desa Air Kuning ini ada sejarahnya kental. Dulu datuk nenek moyang kita tidak pakai mesin ke tengah laut, tapi pakai layar. Makanya kita ingin kuatkan kenangan-kenangan itu,” jelasnya.

Lomba ini juga menjadi wujud rasa syukur para nelayan atas limpahan hasil laut yang mereka dapatkan. Sebagai desa dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan, tradisi petik laut dan lomba balap perahu layar menjadi momen penting untuk mempererat persatuan dan rasa syukur masyarakat.

Semangat para nelayan dalam menjaga tradisi ini patut diapresiasi. Lomba Balap Perahu Layar di Desa Air Kuning menjadi bukti nyata bahwa budaya maritim dan kearifan lokal masih lestari di tengah gempuran modernisasi. CAK/IJN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here