
JEMBRANA, (IJN) – Meskipun merupakan yang perdana mengikuti Event Tahunan Qasidah Rebana Tradisional Bupati Cup ke III, Grup Qasidah MA Nurul Hasan (MANUHA) menyandang penghargaan peserta berbakat. Event yang didukung Pemkab Jembrana ini diselenggarakan di Gedung Auditorium Jembrana, Sabtu 29 Juni 2024. Kegiatan itu merupakan kegiatan tahunan yang diikuti sejumlah Grup Qosidah di Kabupaten Jembrana
Grup Qasidah Sholawat Cinta ini merupakan salah satu ekstrakurikuler bidang seni yang dibentuk MANUHA di bawah naungan Pondok Pesantren Thariqul Mahfudz Sumbersari Kecamatan Melaya. Adanya ajang lomba Qosidah Rebana Tradisional Bupati Cup III ini, dimanfaatkan oleh grup Qasidah MANUHA sebagai ajang silaturahmi dan seni Islami yang menampilkan bakat-bakat terbaik dalam melantunkan qasidah. Tentunya dengan variasi dari berbagai tradisi dan budaya yang ada di daerah. Para peserta tidak hanya menunjukkan keahliannya dalam menyanyikan qasidah, tetapi juga dalam menghayati makna dari setiap lirik yang mereka nyanyikan.
Salah satu peserta, Siti Nur Kholifah menyampaikan lomba ini tidak hanya tentang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama.
“Kami belajar banyak hal dari sesama peserta, baik itu dari teknik bernyanyi atau pemahaman akan makna qosidah,” ujarnya.
Basir Baehaqi selaku pembina Qosidah MANUHA memberi apresiasi terhadap antusias serta dedikasi para siswa dalam mengikuti kompetisi ini. Menurutnya, lomba qosidah tidak hanya sebagai ajang untuk menampilkan bakat dalam seni bernyanyi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkokoh nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan di kalangan generasi muda.
“Kami sangat senang melihat semangat yang ditunjukkan oleh para siswa dalam lomba qosidah tahun ini. Mereka tidak hanya menunjukkan kemampuan vokal yang baik, tetapi juga mampu menyampaikan pesan-pesan keagamaan melalui qosidah dengan penuh penghayatan,” ungkapnya.
Fahad Al Adam selaku Kepala MA Nurul Hasan mengatakan lomba seperti ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi siswa dalam mengasah kemampuan bernyanyi qosidah, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan antar sesama serta memupuk semangat kebersamaan di sekolah. “Kegiatan seperti ini juga sejalan dengan visi dan misi sekolah untuk mengembangkan potensi siswa dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk seni dan keagamaan,” terangnya.
Lomba qosidah ini juga diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih mendalami seni bernyanyi religius dan mengapresiasi kekayaan budaya lokal yang ada di Jembrana. Dia pun berharap Grup Qasidah yang dibentuk ini tahun depan prestasinya bisa lebih baik lagi untuk dapat menjadi sarana yang efektit dalan pengembangan bakat siswa. Selain itu juga dapat memupuk semangat kebersamaan dan kokoh pada nilai-nilai keagamaan. MANUHA/IJN