JEMBRANA, (IJN) – Tiga anak usia pelajar di Jembrana terjangkit HIV/AIDS akibat pergaulan bebas, menjadi alarm bagi gen Z di tengah maraknya kasus baru HIV/AIDS di Jembrana.
Data Dinas Kesehatan Jembrana menunjukkan 36 kasus baru HIV/AIDS dalam lima bulan terakhir tahun 2024, dengan tiga di antaranya menimpa remaja usia sekolah.
Dengan rincian, didominasi laki-laki sebanyak 20 orang dan 16 orang perempuan. Dari kelompok umur, antara 11-20 tahun sebanyak 3 orang, umur 21-30 tahun sebanyak 13 orang, umur 31-40 tahun 12 orang, umur 41-50 tahun 3 orang dan di atas 50 tahun 4 orang.
Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana, I Gede Ambara Putra, prihatin dengan fenomena ini dan mengimbau orang tua, sekolah, dan lingkungan untuk meningkatkan pengawasan dan edukasi tentang bahaya seks bebas.
Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual mendominasi di Jembrana, dengan 90% kasus baru terjadi pada kelompok usia muda. Masa inkubasi yang singkat membuat remaja yang tertular mungkin sudah terpapar saat masih di sekolah.
Gejala HIV/AIDS seringkali tidak terdeteksi hingga bertahun-tahun, sehingga banyak ODHA baru menyadarinya saat sudah dalam stadium AIDS. Pengobatan ARV seumur hidup menjadi satu-satunya jalan untuk mengendalikan virus.
“Jika sudah terpapar HIV/AIDS, hanya menunggu waktu saja untuk meninggal,” tegas Ambara Putra.
Pihaknya mengkhawatirkan ODHA yang “balas dendam” dengan menularkan virus secara sengaja. Tindakan ini dapat dipidana dan semakin memperparah penyebaran HIV/AIDS.
“Edukasi dan kesadaran bersama menjadi kunci untuk mencegah penularan HIV/AIDS,” tukasnya. CAK/IJN