
JEMBRANA, (IJN) – Tiga penjual daging anjing di Jembrana, Bali, didenda Rp 1 juta dan membuat surat pernyataan tidak akan menjual daging anjing kembali. Putusan ini dibacakan hakim Gde Putu Oka Yoga Bharata pada sidang putusan, Jumat 21 Juni 2024.
Ketiga terdakwa, I Kade Kompiang Januraga, I Ketut Suanda, dan I Nyoman Sutama, ditangkap Satpol PP Provinsi Bali saat membawa potongan daging anjing yang hendak dijual. Mereka didakwa melanggar Pasal 28 ayat (1) huruf a Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum, Ketenteraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat.
Hakim menyatakan ketiga terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing. Masing-masing terdakwa didenda Rp 1 juta, dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 10 hari.
“Dalam perkara tipiring, kami Kejari Jembrana hanya melaksanakan eksekusi putusan. Sedangkan penuntutan dilakukan oleh PPNS selaku kuasa penuntut,” jelas Kasipidum Kejari Jembrana Delfi Trimariono, dikonfirmasi Jumat 21 Juni 2024.
Barang bukti berupa piring, mangkok, satu kepala anjing, dan potongan daging anjing dirampas dan dimusnahkan. Para terdakwa telah melaksanakan putusan, dengan membayar pidana denda, juga membuat surat pernyataan. CAK/IJN